Pengurus Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) mengadakan Puncak Harlah yang ke 55 tahun
Kota Bekasi, 20 Desember 2022 Pengurus Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) mengadakan Puncak Harlah yang ke 55 tahun di Gor Cempaka Putih Jakarta, pada tanggal 18 Desember 2022 kemarin.
Setelah satu hari kegiatan disana, Saya Afifah
Mukhlis mewawancarai Sahabati Nina Karenina selaku ketua Kopri Cabang Kota
Bekasi secara daring, karena sama-sama kita ketahui sebagai ketua organisasi
pastinya punya waktu luang yang sedikit, karena hari-harinya selalu mengurusi
organisasi untuk selalu berkembang, baik secara sistem pengkaderan juga
diskusi-diskusi yang harus semakin maju. Alhamdulillah Sahabat Nina Karenina
yang hangat di sapa Nina masih mau Menyempatkan waktunya untuk memberikan
jawaban yang kami tanyakan kepada beliau, diantaranya:
Pertanyaan pertama, Setau Sahabat Nina
mengenai Acara Harlah KOPRI yang ke 55 kemarin, kenapa bisa banyak sekali yang
hadir, apakah acara ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari atau bahkan
acara ini merupakan acara dadakan?
"Acara nggak dadakan, karena di kontak melalui PKC Jabar h-7 sebelum acara. sehingga ada persiapan untuk memobilisasi massa untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Malam Puncak Harlah KOPRI ke 55 tahun, acara tersebut sudah dipersiapkan jauh jauh hari, sejak bulan oktober launching logo dan rangkaian pun sudah diberitahu bahwa akan ada banyak rangkaian acara menuju malam puncak harlah yg diadakan pada tanggal 18 desember di gor cempaka putih, dan mengapa ramai sepertinya PB KOPRI telah merencanakan sejak lama untuk mengikutsertakan cabang-cabang terdekat yang sekiranya dapat menjadi representatif bergabung di acara Harlah tersebut. disebut 1000 kader kopri katanya, terlihat dari beberapa cabang di jabar seperti kabupaten & kota bekasi, cianjur, kota & kabupaten bogor, kabupaten & kota bandung, depok, atau kita kenal se jabodetabek juga se-banten. Dalam acara tersebut terdapat penampilan kader kopri yang representatif dari KOPRI Banten, kemudian penandatanganan nota kesepahaman dengan Lembaga wakaf dan pertanahan PBNU untuk dibuatkan nya e learning centre kopri, kemudian launching website Laporin.id sebagai ruang aman untuk mendapat keadilan, pemotongan tumpeng sebagai simbol harlah kopri, juga hiburan dari Iga Azwika dan juga keynote speaker dari berbagai senior dari mulai mabinas KOPRI dan PMII".
pertanyaan kedua, Adakah kritik dari Sahabat
Nina sebagai Ketua KOPRI Cabang Kota Bekasi?
"kritik: lebih dirapikan kembali dari
segi pengaturan atau pengkondisian peserta, dimulai dari registrasi - pembagian
snack/ makanan, supaya tidak menjadi pengganggu jalannya acara jika peserta
dapat konsumsinya di waktu yg kurang tepat. yaa sebatas teknis teknis kecil sih
sebetulnya, soal kesiapan acara".
Lanjut pertanyaan ketiga, Apa sih manfaat kita
aktif dalam kegiatan-kegiatan KOPRI? Karena pasti ada beberapa sahabat-sahabat
yang belum paham manfaat kita aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan.
"manfaat aktif dalam kegiatan, membuat
kita menjadi pribadi yg lekat dengan fenomena keragaman makhluk: karakter,
kebiasaan, budaya, perspektif. semuanya akan menjadi lebih punya warna dan
menjadikan kita ini adalah kosmopolitan.
sehingga tidak menjadikan pemikiran kita yg
sempit, kolot dan tertutup ketika berhadapan dengan banyak karakter manusia
yang berbeda dan jarang lekat dengan kita.
selain itu juga bisa menjadikan wadah kita
untuk terus mempertajam pisau analisis di setiap situasi dan kondisi, sehingga
jam terbang kita dalam berpengalaman yg tentunya akan jadi refleksi ke diri
sendiri. yang outputnya harus punya kemandirian dalam berpikir, bergerak dalam
berorganisasi".
Selanjutnya pertanyaan terakhir, Selama
Sahabat Nina Menjadi ketua KOPRI Kota Bekasi, Suka duka apa yang sudah
dirasakan? dan adakah pembeda antara KOPRI Kota Bekasi dengan KOPRI yang lain?
"Suka duka selama berkhidmat menjadi
Ketua KOPRI adalah mendapat kesempatan besar untuk bukan sekedar memimpin
banyak orang tapi juga bijak dalam memimpin diri sendiri. learning by doing!
karena dapat menjadikan fase ini sebagai manifestasi soal kepemimpinan
perempuan dalam berpolitik. yang jelas, ada banyak tenaga, pikiran, materi
bahkan ruang dan waktu yang harus dihibahkan untuk menjadi seorang pemimpin.
sehingga menjadikan mental untuk dilatih lebih kuat lagi. Dan untuk pembeda
KOPRI kota bekasi dengan yang lainnya jelas punya, karakter dan kultur yang
berbeda dari KOPRI daerah lain, walau mungkin tidak terlihat secara kasat mata
tapi jika dianalisa lebih jauh terdapat corak yang berbeda di KOPRI kota
bekasi. pertama, tata letak wilayah Kota Bekasi menjadi penyangga Ibu Kota,
Jakarta. dimana semua orang yang dari Jakarta ketika ingin melewati jalur
pantura, pasti harus lewat kota bekasi dan sebaliknya. menjadikan Kota Bekasi
menjadi kota yang punya nilai lebih dalam banyak hal, maka tidak heran kita
disebut sebagai zona metropolis yang dikepung oleh banyak dan cepatnya transformasi
di daerah. Sehingga kita sebagai KOPRI kota bekasi akan terlihat berbeda dengan
KOPRI di daerah lain, dari cara menghadapi/menyikapi isu daerah karena
perubahan-perubahan sosial di daerah juga menjadi bahan pertimbangan, atau gaya
berpakaian yg umumnya lebih terlihat casual bahkan maskulin, dan yg jelas corak
kota bekasi ialah suka mengadakan aksi demonstrasi sebagai bentuk bagian dari
controlling eksekutif dan legislatif terhadap isu-isu yg beredar, dilihat dari
bagaimana konsentrasi KOPRI kota bekasi terhadap isu-isu kemanusiaan, isu-isu
perempuan yang terjadi di kota bekasi. pendampingan non litigasi terus
dilakukan sebagai bentuk dari komitmen KOPRI kota bekasi dlm menyikapi isu
perempuan yg bertebaran
Posting Komentar untuk "Pengurus Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) mengadakan Puncak Harlah yang ke 55 tahun"