Konfusianisme Lanjutan
Memang beberapa gaya filsafat timur bisa dikatakan begini orang di buat wow terlebih dahulu alias terpesona diawal wah indah sekali ya,bagus sekali ya,maka dengan begitu tidak usah lagi berpikir mendalam,buat terpesona terlebih dahulu maka orang akan ikut apa yang akan dikatakan. Atau bisa digambarkan dengan menggunakan retorika yang bagus walhasil orang akan ikut. Kalau kamu mempunyai teknik ini jadilah penceramah sudah tentu akan laku,karena apa? Bisa mempersuasi orang, tidak harus dari pikiranmu karena tidak begitu penting penceramah cerdas yang terpenting argumentasinya mendalam,mampu menarik orang,entah dengan cara membuat orang tertawa,atau sangat wow,pokoknya bagaimana caranya orang tertarik jika sudah begitu barulah memasukan ideologimu.
Sangat berbeda kan dengan caranya Socrates,karena Metodenya
Socrates lebih dialektis yah lebih menggunakan akal kemudian nan argumentasi. Kemudian
juga yang patut diketahui ciri kedua Konfusius itu tidak antroposentris
melainkan humanis karena kalau antroposentris terlalu manusia,dengan kata lain
jika humanis memihak manusia namun tidak atau segalanya alias sisi-sisi kemanusiaanya.
Atau beginilah ada sisi-sisi manusia yang dianggap negatif maka harus
disisihkan. Dari itu kita dapat mengetahui bedanya antroposentrisme dengan
humanisme.
Kalau di antroposentisme semua yang ada pada diri manusia
harus diberdayakan (manusia adalah rajanya) tapi kalau humanisme yang dibela,diperjuangkan
adalah sisi-sisi kemanusiaannya. Dan jangan salah banyak filusuf barat yang
terpengaruh oleh ajaran-ajaran konfusius. Contoh yang paling terkenal
terpengaruh oleh ajaran-ajaran konfusius adalah voltaire,bau konfusiusnya sangat
menyengat. Atau Revolusi Perancis yang mempunyai tiga prinsip
(Persaudaraan,Kesetaraan,Kebebasan) ini juga terpengaruh oleh ajaran-ajaran
Konfusius.
Bahkan Deklarasi Independentnya Amerika katanya Thomas Jafferson jika diteliti itu sebenarnya banyak terpengaruh oleh ajaran-ajaran konfusius, dan memang sampai hari ini Konfusiusnisme atau Konghuchu banyak hidup di daerah asia-asia timur seperti Singapura,Vietnam,Indonesia meskipun minoritas,Taiwan,Tiongkok,juga termasuk jepang. Dan di negara-negara itu perlu diketahui pula tanggal wafatnya Konfusius 28 September dijadikan hari libur Nasional diperingati sebagai hari guru.
Jadi metodenya Konfusius mirip dengan Socrates turun ke
jalan-jalan cuman Konfusius tidak argumentatif melainkan persuasif,dengan
ajaran-ajarannya yakni titik tekanya pada humanisme yang tidak antroposentrisme
di sisi etika politiknya. Maka dari itu Konfusius menggagas stabilitas sosial
yang etis yakni dunia sosial yang tertib dan teratur Cuma jalurnya adalah etika
bukan aturan. Karena aturan itu formal mudah dilanggar ya memang orang ikut
aturan hampir dapat dipastikan bukan karena kesadaran. Dunia sosial jika ingin
tertib orang mengikuti aturan karena kesadaran (Etis).
- ·
Mengembalikan Tertib dan Stabilitas Sosial
- ·
Merumuskan Satu Sistem Sosial Yang Etis
- ·
”Hanya ketika karakter kita mantap maka keluarga kita
akan tenteram; hanya ketika keluarga tenteram maka Negara akan teratur
Contoh orang tidak maling bukan karena ada undang-undang
yang akan menghukum perbuatan maling melainkan dari dirinya sudah memahami itu adalah
perbuatan yang merugikan orang lain. Itu adalah tertib sosial yang lahir dari
kesadaran etis. Bukan lahir dari paksaan norma,aturan. Nah begitulah maksudnya Pemikiran
Konfusius sehingga nantinya juga dijadikan Undang-undang dibeberapa Dinasti-dinasti
Tiongkok. Yah meskipun ada juga Kaisar-kaisar tertentu yang membasmi
ajaran-ajaran Konfusius.
Secara alurnya karakter diri mantap,keluarga
tenteram,berlanjut level negara, karena memang kalau karakter diri sudah bagus
maka kehidupan keluarga akan tertib dan jika keluarga sudah tertib,tenteram negara
juga akan mengikuti.
Dasar Pemikiran Konfusius
- Ø Konfusius
juga percaya bahwa dunia ini dibangun atas dasar-dasar moral. Jika masyarakat
secara moral rusak,maka tatanan alam tersebut juga akan terganggu sehingga
terjadi perang,banjir,gempa dan sebagainya.
- Ø Dia juga
percaya bahwa seseorang itu asalnya adalah baik dan akan kembali ke sifat baik.
- Ø Orang juga
tidak memerlukan juru selamat, tetapi yang dibutuhkan oleh umat manusia adalah
guru yang berbudi,dan melakukan dengan sungguh-sungguh ajarannya, serta menjadi
contoh teladan bagi orang-orang lain, seperti yang telah diceritakan dalam
Analekta 2:13 bahwa ’pertama-tama dia mempraktekkan apa yang dia ajarkan,dan
kemudian mengarjkan apa yang dia praktekkan’.
- Ø Konfusius
sendiri menyatakan bahwa dirinya adalah seorang guru seperti tersebut yang
diangkat oleh Tuhan.
Secara penjelasan yang pertama hidup ini adalah tiangnya
adalah moral ini adalah peryantaan ratusan tahun sebelum imanuel kant
(masyarakat tertib itu tiangnya adalah moralitas) kalau moralitasnya rusak
kehidupan akan rusak bahkan alam semesta akan meresponya dengan kerusakan
seperti gempa bumi,banjir,perang. Semua bencana itu porosnya ada pada rusaknya
moralitas. Hubungan ya apa? Kalau di Konfusius ada kolerasinya pada rusaknya moral
entah langsung atau tidak langsung.
Dalam filsafat timur alam semesta kita ini hidup secara
harmonis karena diantara variable alam semesta adanya manusia. Harmoni ini jika
salah satunya rusak yang lain juga akan terpengaruh menjadi tidak seimbang. Sudah
terbukti dengan keadaan saat ini banyak manusia yang sudah rusak secara
moralitas tinggal timbal baliknya yang terjadi. Coba saja di kroscek secara
fisika,biologi,dll dimana intervensi manusia sehingga menyebabkan alam
meresponya dengan bencana?
Maka hampir semua filusuf timur itu mengarahkan kepada perbaikan moralitas, (hidup yang benar terlebih dahulu barulah memikirkan yang lain). Penjelasan kedua manusia itu awalnya baik tidak ada yang jahat karena orang yang jahat itu sebetulnya menyeleweng dari fitharnya sebagai orang baik. Jadi dari asalnya baik harus disadarkan terus,diajarkan terus mengenai kehidupan yang baik. Agar hidup baik tertatur jangan sampai sesat. Namun kalau ada orang tersesat jangan di salahkan,dicaci maki,mau contoh kalau kamu sedang mencari jalan kemudian tersasar kemudian bertanya? Apakah harus dicaci maki?.
Kemudian penjelasan yang ketiga orang tidak memerlukan
juru selamat namun yang dibutukan adalah guru yang menyelamatkan,mengingatkan,moralitasnya
tinggi tidak cuman ngomong tapi bisa memberikan contoh teladan. Kalau kamu cari
guru jangan hanya yang pinter ngomong,jago ceramah,carilah guru yang berbudi (bahasanya
Konfusius) karena apa berbudi itu mampu mempraktekkan atas apa yang diajarkan
dan bisa mengajarkan apa yang di praktekkan. Ah kan itu barulah layak dijadikan
guru. Dan sangat layak bisa menuntunmu sampai membenahi moralitasmu.
Contohnya kalau mengingatkan mu ke suatu daerah ya ia
juga harus pernah ke daerah tersebut,tidak hanya jago ceramah, tiap hari
ceramah kita harus sabar namun ia sendiri emosian,tempramental. Penjelasan yang
terkahir jika ada guru yang mampu memberikan,menjadi contoh dari ucapan sampai
mampu mempraktekan atas apa yang telah di ucapkan bahwasanya yang mengangkatnya
menjadi guru bukan pemerintah sebetulnya melainkan Tuhan langsung. Atau dapat
dikatakan guru yang di wisuda langsung oleh Tuhan,secara makna adalah guru yang
bisa mempraktekkan kebenaran,menjalankan moralitas serta mampu mengajarkannya.
Ada banyak orang yang mempraktekkan kebenaran,menjalankan
moralitas,tetapi tidak mampu mengutarakannya,berbicaranya,ada pula yang hanya
pandai bicara saja namun tidak bisa menjalankan,kedua-duanya bukanlah guru. Dikarenakan
seorang guru itu bisa menjalankan juga bisa mengutaraknnya,menjelaskannya. Dan untuk
kategori orang yang seperti itu yang mewisuda bukanlah pemerintah tetapi Tuhan langsung.
Atau dapat disebut pewaris para Nabi,yang mentransmisikan ajaran-ajaran
kebaikan,membereskan moralitas umat.
KONSEP-KONSEP UTAMA KONFUSIANISME
- ·
Zhengming
(pembenaran/penegakan
nama, rectifaciton of names);
- ·
Yi (Kebajikan,budi, righteousness);
- ·
Ren (kebaikan manusiawi, human heartedness),
yang diurai menjadi;
Ø
Zhong
(hati Nurani untuk
orang lain,consientousness to others)
Ø Shu
(sikap mementingkan orang lain,altruism); dan
Ø Xiao (respek,rasa
hormat,filial piety);
- ·
Li (ritual,Prosedur,rites);
- ·
Tianming (perintah langit,nasib,fate)
Zhengming,Pembenaran,Penegakan
nama
- ·
Prinsip ini pada dasarnya adalah prinsip identitas
seperti dalam filsafat Aristoteles; setiap realitas mempunyai nama (identitas).
Jika nama itu digunakan secara tidak benar atau campur aduk, kita akan
mendapatkan kekacauan dalam segala hal.
- ·
Konfusius mengatakan : ”biarkan penguasa adalah penguasa,
menteri adalah menteri, bapak adalah bapak, dan anak adalah anak.” Interpretasi
antropologisnya adalah: setiap orang harus menjalankan peran sesuai dengan
status yang didukungnya.
- ·
Sasaran dari penegakan nama atau rectifacition of names
yang seperti sepele nampaknya itu sebenarnya merupakan upaya menyesuaikan
identitas dengan struktur dari realitas. Realisasi
yang sesungguhnya dari penegakan nama (rectifacition of names) terjadi sebagai
penegakan perilaku (rectifaciton of behavior). Jika perilaku
kebanyakan orang bisa ‘diluruskan’, maka perilaku masyarakat pada umumnya juga
akan tertib dan damai. Pada akhirnya yang hendak dicapai adalah memang suatu
tatanan organisatoris masyarakat yang tertib dan teratur yang berpangkal pada
disiplin pribadi.
Secara penjelasannya adalah berperilakulah sesuai
identitas dirimu jangan berperan ganda bahkan dicampur adukan,karena jika tidak
sesuai peran dengan identitas diri akan menabrakkan diri dengan realitas waktu
hingga berefek,berdampak buruk dikemudian hari. Lebih buruk lagi akan menjadi
masalah secara lingkup sosial.
Kebenaran/Kebajikan-Yi
- Ø Yi umumnya
diartikan sebagai menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, kewajiban dan
kepantasan,
- Ø Yi
berarti keadaan yang seharusnya terjadi yang merupakan amar tanpa
syarat.
- Ø Setiap
orang mempunyai hal-hal tertentu yang seharusnya ia lakukan demi hal-hal itu
sendiri yang ditinjau dari sisi moral merupakan hal yang harus dikerjakan
karena benar. Jika orang mengerjakan hal itu karena pertimbangan lain terletak
diluar dibidang moral, walaupun ia mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan,
namun perbuatannya tersebut tidak lagi merupakan perbuatan yang adil/lurus.
- Ø Konfusius
sendiri, ”Seorang Junzi hanya mengerti akan kebenaran, sebaliknya seorang
rendah budi hanya mengerti akan keuntungan”.
Maka kebajikan itu mix antara kebenaran,keadilan,kewajiban
serta kecerdasan, maksudnya adalah kebajikan itu kamu menjalani kehidupan
dengan dasar kebenaran,keadilan,kewajiban,hingga kepantasan. Artinya jika itu
sudah semua dilaksanakan tandanya kamu orang yang bajik,bijaksana. Syaratnya hanya
satu kalau kata konfusius tanpa pamrih (pamrihnya ya hanya karena ingin
meneggakan kebenaran,keadilan,kewajiban,sampai pada level kepantasan) diluar
dari lingkup itu tidak.
Contoh kok kamu rajin sekali ya? Alasanya apa? Tidak ada
alasan dikarenakan rajin itu memang bagus, kok kamu murah hati sekali ya? Kenapa
kamu bisa begitu? Tidak ada kenapa nya ya karena memang murah itu bagus dan
memang baik,itulah tuntutan moral nah itu nantinya oleh imanuel kant disebut
impeative kategoris. Tidak ada argumenya dan tidak juga perlu dasarnya,tidak
ada tujuanya bahkan terus hingga tidak perlu pamrihnya.
Jadi kebajikan adalah ketika kamu menenggakan kebenaran,keadilan,kewajiban,kepantasan
tanpa pamrih barulah dapat disebut orang baik. Tetapi kalau ada pamrihnya tidak
bisa disebut orang baik. Semisal kok kamu mau-maunya si ngaji terus dimasjid? Alasanya
apa? Gak ada alasanya karena ngaji itu baik, kalau ah daripada nganggur ah itu
ada pamrihnya berarti.
Ren, Kebaikan Manusiawi.
- ·
Ren merupakan kebajikan dalam memenuhi kewajiban seseorang
terhadap sesamanya dan sering diterjemahkan sebagai ’kebaikan’ atau ’kemanusiaan’.
- ·
Golden Rule ”orang harus selalu memperlakukan
orang lain sebagaimana dia mau bagaimana orang lain memperlakukan dirinya.” dan
Silver Rule: ”jangan peranh terapkan pada orang lain, apa yang kau tidak
mau dilakukan terhadap dirimu.”
- ·
Kebajikan bertumpu pada harmoni dalam hubungan dengan
orang lain yang dihasilkan oleh praktik etis melalui proses identifikasi dari
kepentingan diri dan kepentingan orang lain.
- ·
Meski begitu, sikap itu bukan syarat,karena juga
menyangkut soal keadilan. Ketika ditanya, apakah perbuatan batil harus dibalas
dengan kebaikan, konfusius kabarnya balik bertanya: lantas kebaikan itu dibalas
dengan apa? Karena itu dia ada mengatakan: ”Balaslah yang jahat dengan
keadilan, dan balaslah kebaikan dengan kebaikan.”
- ·
”jika penguasa tidak punya ren, akan sulit
mengharapkan bahwa rakyat tidak menjadi bringas.”
Dalam hal ini Ren bersifat sosial,hidup berinteraksi
dengan orang lain rumusnya hanya dua Golden rule dan silver rule, Golden
rule adalah perlakukan orang lain sebagaimana ingin dirimu diperlakukan. Silver
rule jangan melakukan pada orang lain atas apa-apa yang dirimu tidak ingin
melakukan pada dirimu. Itulah rumus paling dasar jika dirimu ingin interaksi
dengan orang lain.
Kamu tidak perlu belajar etika sosial,cara hidup bersama
orang lain, jika kamu mau bisa hidup dimana saja jika memahami,mengerti dengan
dua rumus tersebut Golden rule&Silver rule. Dan dua hal itu yang
menjadi landasanya teori-teori mengenai Ham,etika. Contoh kalau kamu senang
orang jujur denganmu maka berlakulah jujur pula dengannya. Kalau kamu tidak
suka dibohongi ya kamu jangan berlaku bohong dengannya.
KESUSILAAN- Li
- ·
Pada masa sebelum Konfusius, Li berarti kurban dalam
upacara persembahan kurban untuk memenuhi kehendak langit. Upacara atau ritual
semacam ini merupakan bagian dari peradaban China yang terlah berlangsung
selama ribuan tahun.
- ·
Konfusius kemudian memperluas makna kata Li dengan
pengertian baru yaitu kepatutan atau kepantasan perilaku terhadap orang lain. Pengertian
ini memiliki arti sangat luas yang meliputi nilai-niali etika, tata-krama, budi
pekerti, kesopnanan, norma sosial dan moral. Jika harus diartikan dalam satu
kata, maka kata yang tepat adalah Kesusilaan.
- ·
Bagi Konfusius segala sesuatu yang berhubungan antara manusia
dan manusia yang lain harus diatur menurut Li.
Ø Seperti
Yin dan Yang, Li dan Ren tidak dapat dipisahkan. Li adalah manifestasi sosial
dari Ren, dan Ren adalah ruh dari Li.
BIJAKSANA-Zhi
·
Zhi secara harafiah artinya kearifan atau kebijaksanaan,
juga berarti kecerdasan atau kepandaian.
§ ”Bila
melihat seorang yang bijaksana, berusahalah menyamainya dan bila melihat
seorang yang tidak bijaksana,periksalah dirimu sendiri”
§ ”Bila
melakukan kesalahan, jangan takut untuk memperbaikinya”
§ ”Bila
kamu tahu berlakulah sebagai orang yang tahu, bila kamu tidak tahu katakanlah
bahwa kamu tidak tahu. Itulah yang disebut mengetahui”
§ ”Orang
yang suka cinta kasih (Ren) tetapi tidak suka belajar akan menanggung cacat
bodoh. Orang yang suka kebijaksanaan (Zhi) tetapi tidak suka belajar maka akan
menanggung cacat kalut jalan pikiran”
LAYAK DIPERCAYA- Xin
- ·
Xin secara harafiah artinya dapat atau layak dipercaya
dan dapat juga berarti surat.
- ·
Jika manusia konsisten dengan kata-katanya maka iya layak
dipercaya.
- ·
Berikut adalah Konfusius tentang konsep Xin, sebagai
berikut :
Ø ”Seorang
yang tidak layak dipercaya entah apa yang dapat dilakukan? Itu seumpama kereta besar
yang tidak mempunyai sepasang gandaran atau seumpama kereta kecil yang tidak
mempunyai sebuah gandaran, entah bagaimana menjalankannya?”
Ø Ketika
ditanya soal pemerintahan Konfusius menjawab: ”Harus cukup makan, cukup
persenjataan, dan ada kepercayaan rakyat.” ketika ditanya jika terpaksa ada
yang tidak dapat dipenuhi dari ketiga hal tersebut yang mana dapat dilewatkan
Konfusius menjawab, ”Persenjatan dapat dilewatkan”. Ketika ditanya mana yang dapat
dilewatkan jika masih ada yang tidak dapat dipenuhi dari dua yang tersisa
Konfusius menjawab, ”Lewatkanlah makanan. Semenjak jaman dahulu selalu ada
kematian; tetapi tanpa kepercayaan rakyat,negara tidak dapat berdiri.”
TAKDIR-Tian Ming
- · Huruf Tian ( 天 ) berasal dari huruf Da ( 大 ) yang artinya besar, ditambah satu garis diatasnya menjadi Tian ( 天 ), yang artinya yang paling besar adalah langit. Maka Tian ( 天 ) secara harafiah artinya Tuhan, Surga, atau Langit sebab dialah yang paling besar.
- · Kata Ming ( 命 ) berasal dari gabungan dua kata, yaitu kata Kou ( 口 ) yang berarti mulut dan Ling ( 令 ) yang berarti perintah atau komando. Gabungan dua kata tersebut menghasilkan Ming ( 命 ) artinya: hidup, nyawa, nasib, takdir, perintah, titah.
- · Sementara jika huruf Tian dan Ming digabungkan artinya menjadi: kehendak Tuhan, takdir, mandat dari Tuhan.
Manusia Budiman - Jun Zi ( 君 子 )
- ·
Jun Zi jika harus diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya adalah
manusia budiman, susilawan, seorang manusia dengan seluruh kebijakan dan
keagungannya. Padanan kata dalam bahasa Inggrisnya adalah
gentleman. Menjadi Jun Zi adalah idealisme moral manusia tertinggi yang harus
dicapai dalam Konfusianisme.
- ·
" Seorang Jun Zi memegang kebenaran sebagai
pokok pendiriannya, kesusilaan sebagai pedoman perbuatannya, mengalah dalam
pergaulan dan menyempurnakan diri dengan sikap dapat dipercaya. Demikianlah Jun Zi".
- ·
"Seorang Jun Zi menuntut diri sendiri, seorang
rendah budi menuntut orang lain".
- ·
"Seorang Jun Zi bukan alat".
"Seorang Jun Zi mengutamakan kepentingan umum, bukan kelompok; seorang
rendah budi mendahulukan kelompok; bukan kepentingan umum".
- ·
"Seorang Jun Zi mau berlomba tetapi tidak mau
berebut, mau berkumpul tetapi tidak mau berkomplot".
- ·
"Seorang Jun Zi tidak memuji seseorang karena
kata-katanya, dan tidak menyiakan kata-kata karena orangnya".
Lima Norma Kesopanan - Wu Lun ( 五 倫 )
Lima norma kesopanan dalam masyarakat terdiri dari
San Gang ditambah dua norma lainnya, yaitu hubungan antar saudara dan hubungan
antar teman.
- 1) Seorang raja dengan para menterinya, atau antara seorang atasan dengan para bawahannya.
- 2) Seorang ayah dengan anaknya.
- 3) Seorang suami dengan istrinya.
- 4) Seorang kakak dengan adik.
- 5) Seorang teman dengan teman
Dalam Ajaran Kongusianisme Mengenal :
a) Delapan
Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama Khonghucu:
1. Sepenuh Iman
kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian)
2. Sepenuh Iman
menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)
3. Sepenuh Iman
Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
4. Sepenuh Iman
Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
5. Sepenuh Iman
memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
6. Sepenuh Iman
mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo)
7. Sepenuh Iman
memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu)
8. Sepenuh Iman
menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
b) Lima Sifat
Kekekalan (Wu Chang):
1.
Ren - Cintakasih
2.
Yi - Kebenaran/Keadilan/Kewajiban
3.
Li - Kesusilaan, Kepantasan
4.
Zhi - Bijaksana
5.
Xin - Dapat dipercaya
c) Lima Hubungan
Sosial (Wu Lun):
1.
Hubungan antara Pimpinan dan Bawahan
2.
Hubungan antara Suami dan Isteri
3.
Hubungan antara Orang tua dan anak
4.
Hubungan antara Kakak dan Adik
5. Hubungan antara Kawan dan Sahabat
d) Delapan Kebajikan
(Ba De):
1.
Xiao - Laku Bakti
2.
Ti - Rendah Hati
3.
Zhong - Satya
4.
Xin - Dapat Dipercaya
5.
Li - Susila
6.
Yi - Bijaksana
7.
Lian - Suci Hati
8.
Chi - Tahu Malu
Posting Komentar untuk "Konfusianisme Lanjutan"