Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kritik Karya Seni Rupa




buku wacana kritik seni rupa di Indonesia


Secara pengertian Kritik seni adalah kegiatan yang memang menanggapi karya seni agar bisa menunjukkan kelebihan sampai kekurangan ketika menemui suatu karya seni. Lalu muncul suatu pertanyaan kritik karya seni rupa dipergunakan untuk apa? Sebetulnya kritik seni rupa dapat dipergunakan dalam berbagai aspek, dan difokuskan sebagai bahan guna menunjukkan kualitas dari sebuah karya.

Tidak sedikit para ahli seni umumnya beranggapan kegiatan kritik awal mulanya dari kebutuhan untuk bisa memahami yang kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal berkaitan dengan karya seni tersebut.

Seiring dengan perkembangan pola pemikiran serta kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni, maka kegiatan kritik karya seni tidak hanya sebatas pada meningkatkan kualitas dan pemahaman dan apresiasi kepada sebuah karya seni, namun juga dipergunakan sebagai standar untuk bisa meningkatkan kualitas proses serta hasil berkarya seni.

Dari itu akan muncul tanggapan dan penilaian yang memang disampaikan oleh seorang kritikus yang tentunya telah memahami,mengerti,berpengalaman dalam dunia karya seni. Sehingga akan mempengaruhi persepsi penikmat kepada kualitas sebuah karya seni sampai ke hal-hal sangat dimungkinkan mempengaruhi ke sisi ekonomis (price) dari karya tersebut.

Varietas (jenis) Kritik Seni

Membahas kritik karya seni tentu memiliki perbedaan serta tujuan hingga kualitas. Sebab perbedaan tersebut, lalu dijumpai beberapa jenis karya seni seperti yang disampaikan oleh Fedlman (1967) yaitu;

Ø  kritik populer (popular criticism)

Ø  kritik jurnalis (journalistic criticism)

Ø  kritik keilmuan (scholary criticism)

Ø  dan kritik pendidikan (pedagogical criticism)

untuk itu pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni bisa menjadi daya nalar kita untuk mampu menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Karena setiap tipe sudah tentu mempunyai ciri (kriteria) seperti ;

Ø  media (alat : bahasa)

Ø  cara (metoda)

Ø  sudut pandang

Ø  sasaran

Ø  dan materi yang tidak sama

dari itu semua sudah sepatutnya akan memiliki fungsi yang menekankan pada tiap-tiap keperluannya diantaranya ;

1.       kritik populer, ini adalah kritik yang ditujukan untuk dikonsumsi orang banyak/umum sehingga akan muncul reaksi melalui kritik dan memang sifatnya biasa aja hanya karakter umum lebih merupakan presentasi atau publikasi karya. Di dalam tulisan kritis populer, gaya bahasa dan istilah yang umum digunakan sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam.

Kritik jurnalis kritik seni memimpin atau jawaban penilaian disampaikan secara terbuka kepada masyarakat melalui media massa terutama surat kabar. Namun, kritik ini sebagian besar sesuai dengan kritik umum ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik berkembang dengan sangat cepat persepsi masyarakat terhadap kualitas suatu karya seni, terutama karena sifatnya media ketika mereka mengkomunikasikan hasil tanggapan mereka.

Kritik keilmuan adalah kritik akademik di alam Pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi terhadap penilaian/ menanggapi karya seni. Jenis kritik ini biasanya dibuat seorang kritikus yang telah menunjukkan keahlian dalam seni atau kinerja Kritik yang disajikan mengikuti prinsip atau metodologi kritik akademisi Hasil jawaban yang diperoleh melalui kritik ilmiah sering dijadikan acuan untuk kolektor atau kurator lembaga seni seperti museum, galeri dan salon lelang.

 Kritik Pendidikan merupakan kegiatan kritis untuk menambah atau meningkatkan kepekaan artistik dan estetika bidang studi Seni. Jenis kritik ini sering digunakan di sekolah seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya-karya yang dibuat oleh para peserta dia mengajar. Jenis kritik ini termasuk kritik terhadap guru sekolah umum dalam administrasi departemen pendidikan seni.

Setelah keempat hal itu jelas perlu diketahui pula bahwasanya kritik seni juga harus ada landasan yang digunakan. Kemudian akan dikenal bentuk kritik seperti ; kritik formalistik,kritik ekspresivistik dam instumentalistik :

1.       Kritik Formalistik Melalui pendekatan formalis, studi kritis terutama difokuskan
sebuah karya seni sebagai atau dalam kaitannya dengan komposisi aspek
sebuah karya seni sebagai atau dalam kaitannya dengan komposisi aspek formalnya komponennya. Dalam seni lukis kemudian menjadi objek kritik
lebih menitikberatkan pada kualitas penataan (komposisi) elemen visual, seperti misalnya
lebih menitikberatkan pada kualitas penataan (komposisi) elemen visual, seperti misalnya Warna, garis, tekstur, dll termasuk dalam karya. Kritik Formalisme juga mengacu pada kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam membuat seni.

  • Kritik Ekspresivistik melalui pendekatan ekspresivistik akan mengevaluasi dan menanggapi kualitas ide dan perasaan yang Anda inginkan seniman berkomunikasi melalui seni. kegiatan kritis ini biasanya sesuai dengan kesesuaian atau hubungan judul, topik dan isi Visualisasi objek dalam karya
  • Kritik Instrumenstalistik Melalui pendekatan instrumentalis, ada kecenderungan mengkritisi karya seni berdasarkan kemampuan mereka untuk mencapai tujuan, moral, agama, politik atau psikologi. Pendekatan kritis ini tidak terlalu mementingkan kualitas bentuk formal karya seni, tetapi melihatnya dari perspektif yang lebih kontekstual bagus untuk saat ini dan bukan masa lalu. Lukisan berjudul "Penangkapan Pangeran Diponegoro". Raden Saleh, misalnya, tidak hanya dikritik karena kualitas profesional (formal)-nya tentu saja, tetapi hubungan antara objek, konten, tema dan tujuan serta pesan moral dan artis ingin menengahi atau interpretasi penonton dari konteks saat karya tersebut disajikan.

 Kemudian juga ada tahapan dalam kritik seni dan dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut :

1.       Deskripsi

2.       Analisis formal

3.       Interpretasi

4.       Evaluasi atau penilaian

Fungsi Kritik Kritik seni memiliki peran yang sangat strategis di dunia Pendidikan seni rupa dan seni rupa. Tugas pertama kritik seni Yang terpenting adalah perpaduan persepsi artistik dan estetika serta apresiasi terhadap karya seni Bentuk, antara pencipta (seniman, pemain), karya dan profesional seni. Komunikasi menciptakan interaksi antara karya-karya yang disajikan kepada penikmat seni (publik). timbal balik dan interpenetrasi dari keduanya. Tugas lainnya adalah menjadi dua mata panah yang dibutuhkan seniman dan pakar satu sama lain. seorang seniman membutuhkan mata panah yang tajam untuk mendeteksi kelemahan dan pengelupasan Cacat kedalaman dan struktur. Seniman membutuhkan umpan balik Kritik seni memiliki peran yang sangat strategis di dunia Pendidikan seni rupa dan seni rupa. Tugas pertama kritik seni Yang terpenting adalah perpaduan persepsi artistik dan estetika serta apresiasi terhadap karya seni Bentuk, antara pencipta (seniman, pemain), karya dan profesional seni. Komunikasi menciptakan interaksi antara karya-karya yang disajikan kepada penikmat seni (publik).

timbal balik dan interpenetrasi dari keduanya. Tugas lainnya adalah menjadi dua mata panah yang dibutuhkan seniman dan pakar satu sama lain. seorang seniman membutuhkan mata panah yang tajam untuk mendeteksi kelemahan dan pengelupasan Cacat kedalaman dan struktur. Seniman membutuhkan umpan balik.

Kritikus Seni

Kritikus seni atau orang yang mengulas karya seni orang lain atau diri sendiri (kritik diri). Idealnya, seseorang harus menjadi seorang kritikus ketajaman dan kepekaan indra, pikiran dan perasaannya sendiri. ketajaman dan Sensitivitas terintegrasi dengan penalaran dan kemampuan kreatif berhubungan dengan:

1. informasi dan data yang relevan;
2. Pengalaman yang sesuai dalam dunia sosial dari materi kritis;
3. menguasai media kritis (bahasa efektif dan komunikatif);
4. Manajemen penerapan metode kritis yang optimal.
Basis ilmiah (dan pengetahuan) yang tepat membantu


1. informasi dan data yang relevan;
2. Pengalaman yang sesuai dalam dunia sosial dari materi kritis;
3. menguasai media kritis (bahasa efektif dan komunikatif);
4. Manajemen penerapan metode kritis yang optimal.
Basis ilmiah (dan pengetahuan) yang tepat membantu
Kritik terhadap pengobatan pertanyaan tentang karya seni. Misalnya sejarah seni Bentuk (sejarah seni) dan perkembangan seni rupa Barat (Western art) dan Seni Timur (Seni Timur).

Pengetahuan sejarah menawarkan jalan menuju pemahaman Waktu dan ruang untuk karya seni. melalui pembelajaran perkembangan seni rupa di seluruh dunia, jangkauan materi Basis dan referensi arah perbandingan terbuka. Kecuali sejarah Pandangan seni-teoretis juga penting bagi para kritikus. teori seni meliputi studi seni, filsafat seni, unsur-unsur seni, antropologi seni, sosiologi seni, Ulasan tentang seni modern dan kontemporer dan lain-lain. memberikan informasi Dapatkan pijakan dan perkuat struktur kritik faktual.

Agar pisau kritik semakin tajam dan publik seni juga mendapat pemahaman iman yang kuat Seorang kritikus seni tidak harus selalu seorang seniman, tetapi seorang pengetahuan seni harus dimiliki. pengalaman dan asosiasi dengan observasi, menelaah dan membandingkan suatu karya seni sebagai prasyarat tidak dapat dibedakan dari kritikus seni. Pemantauan perkembangan seni rupa masa lalu (dari prasejarah) hingga fenomena seni rupa zaman modern memberi warna yang harmonis pada karya kritik seni. 


juga cobalah untuk mempelajari dan membandingkan berbagai karya seni keberadaan seni visual sangat membantu untuk memperluas dan memperkaya wawasan Ulasan. Misalnya, sering bertemu dengan kritikus pelukis yang menetas Melukis tetapi mengelupas memberikan gambaran yang salah. masalah ini biasanya didasarkan pada faktor-faktor seperti pengalaman, pengetahuan dan pemahaman tidak kompeten Tidak ada yang bisa mengkritik sebuah lukisan jika dia tidak membuatnya untuk mengetahui lingkungan lukisan, proses lukisan, dll. merangkul dunia Objek kritik adalah tugas pengkritik. Hanya saja, jangan mengerti kritikus juga harus memahami pikiran dan perasaan seniman penciptanya. Biografi dan kehidupan artis tidak bisa luput dari perhatian Kritik.


Alat kritik yang paling penting adalah bahasa. Bahasa kritis harus efektif dan Komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa efektif adalah bahasa itu mengacu pada aspek tata bahasa yang baik dan benar serta tepat dan benar audiens sasaran kami. Bahasa komunikatif adalah bahasa yang Sasaran membaca/mendengar (audiens) mudah mencerna sesuai dengan tingkat intelektualnya. Gaya linguistik kritikus sesuai dengan jenis kritik.

gaya jurnalistik bervariasi menurut jenis akademik. Gaya jurnalistik memiliki target audiens relatif luas, latar belakang pengetahuan dan tingkat intelektual yang bervariasi. Walaupun tipe akademik membutuhkan gaya yang lebih ilmiah karena itu adalah subjeknya pembaca/pendengar adalah sekelompok peneliti. Metode kritis adalah seperangkat prosedur (ajaran, etika) yang berdasarkan jenis kritik. Misalnya metode kritik jurnalistik gunakan metode jurnalistik. Demikian juga metode kritik ilmiah metode ilmiah yang dikembangkannya.

Posting Komentar untuk "Kritik Karya Seni Rupa"