Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

"Belajar Mendalam dari Karakter Batman "

 

Batman and Bruce Wayne
Batman and Bruce Wayne

Batman dikenal sebagai superhero terbaik dan paling populer sepanjang masa, signifikasi batman dalam budaya pop sangat luas dan bagus, dan ini bisa kita lihat dari diri batman yang bukan hanya sekedar superhero, tapi dia adalah perwujudan dari berbagai aspek dari manusia dan kita bisa realate dengannya. Dan jujur batman telah menjadi salah satu karakter favorite saya. Sudah cukup lama, batman merupakan sosok alter ego dari Bruce Wayne, orang industrialis yang kaya, dermawan, dan playboy. 

Walaupun sebenarnya kita tahu Bruce Wayne lah alter ego dari Batman, dan Batman adalah kepribadiannya yang sebenarnya, Batman bukanlah seperti superhero pada umumnya kejam dan tidak kenal ampun, dia bisa-bisa aja menyiksa para korbannya dan mendapatkan informasi, dia bisa saja melakukan hal-hal yang dipertanyakan secara moral. Namun satu hal yang tak bisa dilewati yaitu membunuh.

Batman tidak pernah dan tidak akan pernah membunuh musuhnya, siapapun itu, bahkan walaupun dia tahu membunuh musuhnya akan lebih baik karena dapat mencegah populasi pembunuhan-pembunuhan yang akan dilakukan oleh musuhnya dimasa depan. 

Dia tidak akan membunuh, Prinsip dasar moralitas ini tidak akan dilewatinya. 

Dia Percaya akan keadilan, dan bukan balas dendam, sangat menjunjung tinggi nilai kesucian dalam kehidupan. Batman adalah satu-satunya dari ketujuh superhero Justice League Original yang tidak memiliki kekuatan sama sekali. Dia disandingkan dengan para dewa, bukan karena dia memiliki kekuatan sama seperti dewa, tapi dia pantas berada disana.

Batman adalah Pahlawan yang merupakan simbol keadilan bagi kota Gotham, dia di dorong merasa keadilan dan keinginannya untuk memberishkan kota gotham dari kejahatan, dia beroperasi di dalam wilayah yang abu-abu, antara pahlawan dan juga vigilante. Dan batman menggunakan rasa takut sebagai senjata untuk melawan para penjahat.

Filosofi dan moralitasnya memiliki peran penting dalam mengambil semua tanggungg jawab atas semua tindakannya. Terutama dalam menumpas kejahatan, pada pembahasan kali ini kita akan mencoba menggali dengan dalam, dan menurutku merupakan salah satu karakter terbaik yang pernah ada dalam bentuk media apapun.

Saya akan mencoba membahas secara Filosofi, Psikologi, Moralitas, Trauma, Keadilan, Disiplin, Keteguhan dari satu karakter, BATMAN....

TERKENAL BUKAN TANPA ALASAN

Batman terkenal bukan tanpa alasan, dia realatable dan batman bukanlah superhero dengan kekuatan dewa, dia hanyalah manusia biasa dengan tidak adanya kekuatan seperti superhero umumnya, membuat dia realatable dengan orang-orang. Dia menghadapi tantangan dan perjuangan yang sama dengan orang biasa.

Perasaan-perasaan yang dia rasakan bisa kita rasakan dikehidupan sehari-hari, konflik-konflik yang dia harus hadapi sering kita hadapi dalam rutinitas kita. Karakter batman yang sangat berlapis-lapis dan juga kompleks.

Secara psikologis juga membuatnya sangat menarik dan semakin relevan sekarang, dimana semua orang semakin sadar akan masalah kesehatan dan juga mental. Trauma dan tekadnya untuk mencegah orang lain menderita tragedi yang serupa denganya membuatnya menjadi pahlawan yang menarik.

Ambiguitas moral yang terkadang dia hadapi saat melawan para kriminal juga menambah kedalaman dalam kepribadiannya. Jadi mari mulai dengan membahas original storynya. 

Kehidupan awal batman merupakan aspek penting dalam perjalananya, dan menjadi pondasi dasar bagi motivasi dan transformasi Bruce Wayne menjadi Batman. Bruce Wayne lahir dari pasangan Thomas dan Martha Wayne, Pasangan yang kaya dan dermawan di kota gotham.

Kehidupan awalnya dimulai dengan keistimewaan dan keluarga yang penuh kasih sayang akan dirinya. Pada suatu malam ketika keluarga wayne meninggalkan teater, mereka dihadang oleh seorang perampok bermana Joe Chill. Dalam perampokan tersebut, Thomas dan Martha Wayne ditembak dan dibunuh di depan Bruce yang masih muda. Disini, Bruce Wayne kehilangan kedua orang tuanya, dia menjadi yatim piatu di umur yang masih muda.

Dia terduduk dan menangis kepada orang tuanya yang sudah tergeletak meninggal. Kepolosan yang ada dalam diri Bruce atau Batman, diambil darinya. Dia dipaksa untuk tumbuh dewasa lebih cepat. Disini, bruce wayne tidak paham apa yang terjadi, ayah dan ibunya tidak melakukan kesalahan apapun, dia tidak melakukan kesalahan apapun, tapi kenapa dia harus dihukum karena itu? Kenapa dia harus menerima rasa sakit seberat itu hanya karena berada di tempat yang salah di waktu yang salah?

Hancur karena kehilangan orang tuanya dan terus menerus dilanda oleh kesedihan. Bruce Wayne membuat sumpah serius yang akan membentuk jalan hidupnya. Dia bersumpah untuk mendedikasikan seluruh hidupnya untuk memerangi kejahatan, mencari keadilan bagi mereka yang tidak bisa membela diri, dan mencegah orang lain mengalami rasa sakit yang sama seperti yang dialaminya.

Bruce Wayne tidak berlarut-larut dalam trauma yang dia rasakan. Dia menggunakan trauma itu untuk membuat dirinya menjadi lebih kuat. Seperti yang dikatakan Clinical Psychologist Robin S. Rosenberg ”Dia mengambil arti dari Trauma dalam beberapa hari, dimana kita butuh beberapa tahun”.

Bruce Wayne disini tidak memiliki kekuatan sama sekali, dia tidak berdaya dan tidak memiliki apa-apa, namun, dia memilih untuk mencari kekuatan itu, memilih untuk membangun kekuatannya sendiri dan memilih untuk mengambil tanggung jawab yang datang dari kekuatan tersebut. Ini yang menajdi perbedaannya dengan superhero lain.

Dimana superhero lain mendapatkan kekuatan dan harus bertanggung jawab dari kekuatan yang mereka dapatkan. Bruce tidak punya kekuatan, dia tidak berdaya ketika melihat dunia kejam merebut yang paling dia pedulikan di dunia ini darinya. Dan dia mencari kekuatannya sendiri, dia membangun kekuatannya sendiri dan mengambil tanggug jawab itu sendiri. 

Disini, Bruce sendirian dan akan berperang melawan semua kejahatan. Dan dia butuh persiapan.

BUKAN SIAPA AKU YANG ADA DIBAWAHNYA, TAPI YANG KULAKUKAN MENDEFINISKAN AKU.

Di poin ini, Bruce Wayne tahu tujuan akhirnya adalah untuk memerangi kriminalitas yang ada di Gotham sendirian, walaupun dia belum tahu bahwa dia ingin menjadi Batman, untuk spesifiknya. Tapi dia tahu tujuan akhirnya. 

Kematian orang tuanya membentuk willpower yang sangat besar dan disiplin yang mungkin tidak ada orang yang bisa mencapainya. Dan dengan bantuan kekayaan keluarganya, dia menoba berlatih sekuat mungkin. 

Dari umur 8 sampai 14 tahun dia menguasai pingkatan simpul, akting, acrobatic, beberapa seni bela diri dan semua ilmu pengetahuan dan bahasa yang tersedia untuknya. IQ yang dia miliki sekitar 192 dan memiliki kemampuan multitasking. 

Bruce mempersingkat pendidikannya dengan belajar membaca dengan cepat, membaca bibir, dan total recall. Dalam percobaan belajar sebanyak mungkin dengan waktu sesingkatnya, Bruce mencoba untuk menguasai sebanyak mungkin metode belajar yang dia bisa. 

Bruce Wayne terus berlatih untuk membaca lebih cepat, mengingat lebih bagus, menghitung dalam kepalanya, dan lulus dalam umur 14 tahun. Dan kemudia dia menggunakan uang yang dia miliki untuk masuk ke perguruan tinggi paling bagus yang tersedia.

Selama 6 tahun setelahnya, dia masuk kelas di Cambridge, Sorbone, dan The Berlin School of Science, dan masih banyak lagi. Dia tidak lama dalam universitas-universitas ini. Ketika dia masuk kuliah, dia mengambil mata kuliah yang relevan dengan dirinya dan kemudian pergi ke perkuliahan lainnya. 






A Study In Scarlet


Ini adalah metode belajar yang juga digunakan oleh Sherlock Holmes yang dijelaskan pada buku ”A Study in Scarlet”. Dijelaskan bahwa dia hanya fokus ke pendidikan yang fokus pada pekerjaannya. Dan tidak mempedulikan pelajaran seperti Astronomi, Politik dan Sastra yang bisa membuat kepalamya penuh dengan informasi yang menurutnya tidak berguna.

Bruce Wayne terus latihan fisik sampai dia bahkan bisa bench 454kg. Dan leg Press 1.134kg. itu adalah titik terbaik dari kedua kemampuan ini. Dan Bruce tetap bisa berlari sangat cepat seperti atlet lari. Dan tidak akan menjadi lebih besar lagi tanpa harus mengorbankan kecepatan dan kelincahannya. Dan dia juga tidak akan menjadi lebih kecil tanpa mengorbankan kekuatan dan pertahanannya. Dan disaat umurnya beranjak 20 tahun. Dia siap untuk melawan kejahatan, sebagai agen FBI, dia masuk FBI dengan mendapatkan skor sempurna untuk semua tes yang ada, kecuali gun handling, karena Bruce tidak menggunakan senjata api. Dia hanya bertanya 6 minggu sampai memutuskan bahwa itu bukan untuk dirinya.

Dia kemudian pergi ke timur untuk mencari yang terbaik dari yang terbaik dalam seni beladiri, untuk menjadi lebih baik lagi. Dia belajar di beberapa area, tidak tersentuh masyarakat. Dan dalam satu tahun, Bruce berhasil menguasai semua seni beladiri korea sekaligus dan belajar melatih mental. Dia juga belajar kung fu di china dan Ninja di Jepang. Dia juga belajar sisi terang dan gelap dari Taoisme untuk melatih mentalnya agar jauh lebih kuat lagi.

Dan Bruce Wayne juga pergi ke Russia untuk belajar kemampuan insinyurnya di bawah seorang genius bernama Sergey. Dia mengajari Bruce semua yang dia ketahui mengenai membangun, wiring dan berpikir kritis. Dan Bruce juga belajar Ubermen Sleep Schedule. Dimana dia belajar untuk melatih dirinya hanya tidur 2-3 jam tidur permalam, dan tetap mendapatkan kualitas tidur yang biasanya didapatkan selama 8 jam orang biasa. 

Disini kita dapat melihat kegigihan,disiplin, dan kemauan yang kuat yang dimiliki Bruce Wayne dalam dirinya. Dia melakukan semua ini dengan satu tujuan, yaitu respon trauma dari penderitaan dan rasa sakit yang ia rasakan. Dia ingin balas dendam dengan menghapus semua kriminalitas yang ada di kota Gotham. 

Dia sendirian mendeklarasikan perang terhadap kejahatan. 

Setelah kembali ke kota Gotham, Bruce menyadari bahwa keterampilan nya tidak akan cukup dalam menghapus tindak kejahata di kota Gotham. Menurutnya, Penjahat adalah kelompok yang percaya takhayul dan pengecut. Dia melihat sekumpulan kelelawar terbang melalui jendela rumahnya, yang kemudian menjadi inspirasi Bruce dalam mengambil peran sebagai Batman. Yang dapat menimbulkan teror kedalam hari para penjahat. 

Dalam beberapa adaptasi, Bruce Wayne memiliki Chriptophobia, yaitu rasa takut yang besar kepada kelelawar. Bruce di waktu kecil pernah terjatuh ke dalam sumur dan puluhan kelelawar menyerangnya, dia takut dengan kelelawar-kelelawar itu. Tapi dia menggunakan rasa takut itu sebagai simbolnya. 

Ini adalah caranya untuk melawan rasa takut yang selama ini dia rasakan. Dia ingin menciptakan rasa takut di dalam pikiran para kriminal di Gotham, dan di dalam pikirannya karena dia takut dengan kelelawar sebagai hewan, para kriminal haruslah takut dengan kelelawar ini. 

Dalam Batman Beginis (2005), kita dapat melihat perlahan berdiri ketika dikerumuni kelelawar, menunjukan bagaimana dia berusaha untuk melawan rasa takutnya. Dia bukanlah orang yang sepenuhnya berani dan tidak punya rasa takut apapun.

Dia punya rasa takut, tapi dia melawan rasa takut itu. Dia tidak membiarkan rasa takut itu mengontrolnya. Di The Dark Knight Trilogy, rasa takut tidak hanya sesimple itu. Kita selalu memikirkan bahwa rasa takut adalah sesuatu yang harus dihindari, sesuatu yang harus ditaklukkan.

Kita selalu percaya bahwa rasa takut adalah sebuah kelemahan. Rasa takut membuat kita panik dan melakukan hal-hal bodoh. Rasa takut menahan kita. Dan terkadang kita tidak melakukan sesuatu karena adanya rasa takut ini. 

Tapi, Batman menggunakan rasa takut itu untuk sesuatu yang lebih bagus, sesuatu yang lebih baik. Biasanya, rasa takut adalah alat dari kejahatan, alat dari hal yang menyeramkan. Batman memang menyeramkan, tapi dia membela keadilan.

Batman menggunakan rasa takutnya yang paling besar menjadi senjata terbesarnya. ”Kelelawar”.  Trauma psikologis atas kematian orang tuanya membuat Batman bersumpah untuk menyingkirkan Gotham dari unsur kriminal yang merenggut orang tuanya darinya.

Dia sangat pesimis dan curiga, yang seringkali membuatnya sulit mempercayai orang lain selain Alfred, dan orang-orang terdekatnya. Di tahun-tahun pertamanya yang terlihat di The Batman (2022), kita dapat melihat bahwa semua yang dilakukan Batman masih dalam bentuk balas dendam.

Dia melakukan semua yang dia lakukan sebagai respon dari trauma yang dia rasakan. Dia memukuli para kriminal terlihat seperti ingin melukai mereka bukan ingin menyelamatkan mereka. Dia terlihat ingin membuat mereka merasakan penderitaan yang sama, sama seperti yang dia rasakan. Namun, jauh di dalam kita tahu, bahwa dia menginginkan agar semua orang jangan sampai merasakan hal yang sama seperti yang dia rasakan.

Di scene dimana batman melihat anak kecil yang baru saja kehilangan ayahnya, dan kita melihat koneksi mendalam disana. Batman melihat dirinya sendiri di dalam anak itu. Rasa sakit, penderitaan yang dia rasakan dia lihat di dalam anak itu.

Dan inilah yang menjadi inti dari Batman, batman merasakan rasa sakit dari dunia yang telah mengecewakannya. Dan dia tidak mau ada siapapun merasakan hal yang sama dengannya. Motivasi yang mendorong Batman menjadi superhero adalah tekadnya untuk tidak membiarkan siapapun mengalami kesedihan yang dia rasakan.

Di matanya jika Batman ketika dia masih kecil, orang tuanya tidak akan meninggal. Jika ada seseorang yang menghentikan semua kejahatan ini, menghentikan semua kerusakan yang mereka lakukan, semua orang kan bisa hidup dengan kepercayaan mereka, bahwa dunia itu adil.

Rasa takut juga menjadi salah satu motivasi besar Batman. Dalam The Batman (2022) disaat ada mobil yang menabrak masuk ke dalam pemakaman, orang yang dilindungi Bruce adalah anak kecil yang baru kehilangan ayahnya. 

Anak itu merepresentasikan hal yang ingin dilindungi Bruce. Batman adalah mekanisme pertahanannya, caranya untuk melindungi dirinya agar tidak tersakiti lagi, agar setidaknya merasa memiliki kekuatan dan bukannya tidak berdaya.

Batman adalah cara dari Bruce untuk merasa kuat dan perkasa, merasa memiliki kontrol dari dunia yang mengambil semua yang dia pedulikan darinya. Semuanya tentang rasa takut yang dia rasakan. Mungkin, jika dia bisa menahan rasa takut itu sendirian, mengontrolnya dan memaksakan orang lain merasakan hal yang sama, mungkin dia tidak harus merasakan hal itu lagi.

Sebagai Simbol, Aku Bisa Tidak Fana. Aku Bisa Abadi, Sesuatu Elemental Sesuatu Yang Menakutkan

Bruce Wayne menjelaskan bahwa sebagai manusia, dia bisa tidak dipedulikan dan bisa dihancurkan. Tapi sebagai simbol itu semua tidak akan terjadi. Jadi dia harus membentuk simbol kekuatan bagi para kriminal di Gotham, yaitu dengan menjadi Batman.

Namun, yang tidak semua tahu, Bruce memiliki tiga identitas yang dia buat, simbol ketakutan yaitu batman, manusia berdarah daging yang paling dikenal Alfred, dan juga Bruce Wayne, si playboy miliarder. 

Bruce Wayne yang terlihat di public adalah persona, fungsinya untuk menunjukkan profil tinggi yang dia miliki karena dia menjalankan bisnis dan Batman haruslah dijaga. Dan juga dia melakukan ini karena alasan psikologis, yaitu dengan membuat jarak antara dirinya dan orang lain agar tetap bisa tidak terhubung dengan hubungan nyata dengan manusia. Dan itu alasannya dia terlihat seperti orang brengsek terkadang. Dalam The Batman (2022), Kita dapat melihat bagaimana di tahun-tahun awalnya. Disini, Bruce Wayne dan Batman masih tetap satu, bahkan ketika Bruce Wayne pergi ke pemakaman, kita tetap melihat bahwa Bruce Wayne yang disana bukanlah Persona, dia tetaplah Batman. Dan Bahkan Ketika dia menjadi Batman, dia tetaplah Bruce Wayne.

Setiap kali kita melihat Bruce Wayne dalam film-film batman, dia tetaplah Batman, pendiam, hidup di dalam kepalanya, dan hanya mengobservasi tanpa berbicara apapun. Berbeda dengan persona Bruce yang dia ciptakan nantinya, dimana dia terlihat banyak bicara, penuh karisma dan terlihat agak brengsek.

Batman dan Dunia yang ada Didalamnya bisa dikatakan sebagai representasi dari absurdisme, yaitu filosofi eksistensialisme yang di kembangkan oleh Albert Camus, Albert Camus dalam Novelnya The Myth of Sisyphus, menjelaskan Absurdism sebagai konfrontasi antara kebutuhan manusia akan arti di satu sisi. Dan di sisi lain keheningan dunia yang tidak masuk akal dan tidak memiliki arti.

Camus mengatakan bahwa tidak ada arti atau alasan dari kehidupan dan dunia. Dan manusia memiliki kebutuhan untuk terus menerus mencari arti tersebut. Dan Konfrontasi kedua hal ini menciptakan yang namanya The Absurd.

Nah, untuk menghadapi absurd ini ada 3 pilihan, yaitu Bunuh diri (mengakui bahwa kehidupan tidak layak untuk dihidupi) Leap of faith (percaya bahwa ada arti dibalik semua ini) Mengkofrontasi the absurd (mengenali dengan sadar bahwa hidup tidak memiliki arti, tapi tetap menjalaninya, dan terus membuat arti dibalik itu semua).

Cerita Batman bisa dikaitkan sebagai metafora dari mengkonfrontasi the Absurd. Orang tuanya dibunuh di depan matanya di waktu kecil tanpa alasan apapun, dan dengan ini, dia harus mencoba untuk menjadikan dunia menjadi lebih masuk akal. 

Dia percaya bahwa orang tuanya memberikan dia pelajaran, bahwa dunia hanya menjadi masuk akal ketika dia memaksa dunia itu menjadi masuk akal. Disniliah perbedaanya dengan superhero lain yang percaya bahwa dunia ini adil. Dan hanya mengambil ”Leep Of Faith” dan menghindari konfrontasi dari the Absurd.

Ada metafora bagus yang dijelaskan dalam film The Dark Knight Rises. Dimana Bane menyadari the Absurd ketika mukanya dimutilasi disaat menolong Talia al Ghul. Dia mendedikasikan hidupnya untuk membebaskan orang dari seluruh dunia. 

Tapi tidak sadar bahwa dia lebih kejam daripada orang-orang yang dia gulingkan. Misinya terlihat seperti ingin membunuh siapapun yang mengambil Leap Of Faith dari Masyarakat. Hukuman mereka adalah berjalan di es sampai es tersebut retak, dan membuat mereka tenggelam dan terbunuh.

Ini menjadi metafora juga bagi Absurdism, dimana menjelaskan Leap Of Faith tidaklah cukup untuk dijadikan jalan dalam hidup. Seseorang hanya bisa berjalan dalam Leap Of Faith sampai itu membenamkan dan membunuh orang tersebut. Dan disinilah terlihat bahwa misi dari batman adalah untuk menghentikan orang-orang untuk berhadapan dengan the Absurd, dan mendapatkan trauma yang sama seperti yang dia rasakan.

Dia mau semua orang tetap baik-baik saja dan nyaman dengan semua harapan dan kepercayaan mereka tentang dunia yang adil. Dan cukup dia Batman yang merasakan semua rasa sakit itu. Ini menjadi salah satu alasannya tidak pernah dan tidak akan membuhun orang lain, karena dengan membunuh orang lain dia menyetujui bahwa dunia memang sudah tidak masuk akal.

Kita bisa melihat ini di The Dark Knight Ketika Joker menantang Batman untuk membunuhnya. Dan lagi ketika joker menyuruh Batman untuk memilih menyelamatkan Harvey atau Rachel. Joker dalam banyak interpretasinya, terutama dalam The Dark Knight diceritakan sebagai representasi dari kekacauan.

Dia bahkan mengatakan dirinya sendiri sebagai ”Agent Of Chaos”, dan inilah yang membuatnya penjahat paling cocok dengan Batman, karena Batman sekejam apapun dia tetap memiliki aturan, memiliki kode moral dan akan terus dia pegang.

Joker sebagai representasi kekacauan dan Batman Keteraturan. Dan kode moral inilah yang sering kali memberikan konflik dalam diri Batman. 

Posting Komentar untuk ""Belajar Mendalam dari Karakter Batman ""