Sering Pakai AI? Ini loh yang harus kamu ketahui dalam teknik promptingnya
![]() |
Ilustrasi Penggunaan AI dalam memberikan Prompt Gambar : gorbysaputra.com |
Hal Apa Saja yang harus di ketahui dalam menggunakan AI Berbasis Generative ? dan bagaimana Perbandingan Antar AI satu dengan yang lainnya?
Pembahasan kali ini sebetulnya lebih mengarah kepada beberapa pertanyaan yang sering di tanyakan atau bahasanya FAQ
Apakah memberikan Prompt ke AI Berbasis Generative bisa mengashilkan kualitas konten yang unik 100%?
- Menggunakan AI berbasis Generative seperti ChatGPT, Bing, Meta, Open AI, DeepSeek sebetulnya hampir mustahil bisa menghasilkan Konten yang unik 100%.
Apakah memberikan Prompt ke AI Berbasis Generative harus mengetahui perbedaan sekaligus perbandingan konsep dasar AI berbasis Generative?
- Penggunaan AI berbasis Generative memang selayaknya tau betul perbedaan dan perbandingan konsep-konsep AI Generative dalam memberikan Jawaban
Bagaimana mengurangi ambiguitas prompt yang diberikan kepada AI Berbasis Generative agar tidak terkesan hasil AI?
- Ada banyak Tools yang semestinya bisa semakin membantu pengguna ketika sudah mengambil hasil buatan AI, namun perlu juga sentuhan manusia, dan pastikan tingkat prompt atau perintah yang diberikan tidak asal-asalan atau sekedar iseng.
Dari banyaknya pertanyaan maupun jawaban yang sering muncul dalam menggunakan AI Generative maka yang bisa saya berupaya memberikan penjelasan yang semoga bisa menjadi solusi sekaligus manfaat kepada pembaca agar tidak salah kaprah dalam menggunakan AI Generative.
Berikut penjelasan tentang teknik prompting untuk mendapatkan hasil yang mendekati "unik 100%" atau mirip buatan manusia dari berbagai platform AI, serta strategi pengecekan yang disarankan:
ChatGPT (OpenAI)
- Karakteristik: ChatGPT cenderung menghasilkan teks kreatif dan kontekstual, tetapi terkadang repetitif atau terlalu formal.
Strategi Prompting:
- Gunakan instruksi spesifik: "Tulis dalam gaya santai, seperti manusia, dengan variasi struktur kalimat."
- Tambahkan contoh gaya penulisan yang diinginkan (e.g., "Seperti penulis blog dengan nada personal").
- Batasi panjang paragraf dan minta penggunaan idiom atau ekspresi sehari-hari.
Pengecekan:
- Ulangi permintaan 2-3 kali dengan variasi prompt (e.g., "Perpendek kalimat" atau "Ganti kosakata teknis dengan bahasa umum").
- Gunakan tools seperti ZeroGPT atau GPTZero untuk mendeteksi pola AI, lalu revisi bagian yang terdeteksi.
OpenAI API (Model seperti GPT-4, DALL-E)
- Karakteristik: Lebih terkontrol dengan parameter seperti temperature (0-2) untuk meningkatkan keacakan atau kreativitas.
Strategi Prompting:
- Atur temperature tinggi (1.2-1.5) untuk hasil lebih variatif.
- Tambahkan parameter seperti max_tokens untuk membatasi panjang output.
- Gunakan prompt berlapis: "Revisi teks ini agar lebih natural, seperti ditulis oleh penulis non-profesional."
Pengecekan:
- Bandingkan 3-5 output berbeda dengan parameter yang sama, lalu gabungkan elemen terbaik secara manual.
Bing/Copilot (Microsoft)
- Karakteristik: Mengintegrasikan data web real-time, cenderung formal dan informatif.
Strategi Prompting:
- Minta "tulis dengan sudut pandang subjektif" atau "sertakan opini pribadi".
- Gunakan perintah: "Jangan gunakan poin atau bullet; tulis seperti cerita."
Pengecekan:
- Lakukan 2-3 iterasi dengan permintaan seperti "Buat lebih kasual" atau "Kurangi fakta, tambahkan analogi".
Meta AI (Llama) atau Google Gemini
- Meta Llama: Fokus pada open-source dan kustomisasi.
- Prompting: "Gunakan kosakata slang atau bahasa populer tahun 2024."
- Google Gemini: Unggul di multimodal (teks+gambar).
Prompting: "Deskripsikan konsep ini dengan metafora visual dan cerita pendek."
Pengecekan:
- Untuk keunikan, bandingkan dengan output ChatGPT/Gemini. Jika terlalu mirip, tambahkan instruksi spesifik seperti "Hindari frasa klise".
DeepSeek (AI China)
- Karakteristik: Dioptimalkan untuk bahasa Mandarin dan logika analitis, tetapi bisa menghasilkan teks Inggris.
Strategi Prompting:
- Minta pendekatan "out-of-the-box": "Berikan perspektif tak terduga tentang topik ini."
- Gunakan prompt kontradiktif: "Jelaskan X seolah-olah Anda bukan ahli, tetapi orang awam yang penasaran."
Pengecekan:
- Uji 2-3 kali dengan permintaan tambahan seperti "Tambahkan humor atau kesalahan gramatikal sengaja".
Berapa Kali Harus Dicek?
Minimal 3 Iterasi:
- Generate draft pertama.
- Revisi dengan instruksi spesifik (e.g., "kurangi formalitas").
- Parafrase manual atau gabungkan elemen dari 2-3 output berbeda.
Tools Bantu:
- Plagiarism Checker (Grammarly, Turnitin) untuk keunikan.
- AI Detector (Originality.ai, Winston AI) untuk mengurangi jejak AI.
- Human-in-the-Loop: Minta orang lain menilai "kemanusiaan" teks.
Catatan Penting
- 100% Unik? Hampir tidak mungkin, karena AI dilatih pada data yang ada. Fokus pada orisinalitas ide, bukan teks mentah.
- Etika: Jika untuk konten akademik/komersial, transparansikan penggunaan AI dan lakukan parafrase manual.
- Kreativitas: Semakin abstrak permintaan (e.g., puisi, cerpen), semakin "unik" hasilnya.
ChatGPT (OpenAI)
Ciri Khas:
- Respons kreatif tetapi cenderung repetitif atau terlalu struktural.
- Lebih cocok untuk narasi panjang dengan konteks kompleks.
Teknik Prompting untuk Keunikan:
Contoh Instruksi:
- "Tulis dalam gaya percakapan sehari-hari, dengan jeda alami (e.g., 'Hmm...', 'Nah,') dan variasi panjang kalimat."
- "Hindari struktur 'Pertama, kedua, ketiga'—gunakan contoh personal sebagai gantinya."
Hindari Ambigu:
- Jangan hanya minta "Tulis tentang X". Tambahkan batasan:
- "Tulis pandangan kontroversial tentang X dalam 3 paragraf, dengan analogi unik dan sudut pandang orang ketiga."
Cegah Duplikasi:
- Minta model untuk menghindari frasa umum seperti:
- "Di era modern ini..." atau "Sebagai AI, saya tidak bisa...".
Contoh Prompt Efektif:
- "Tulis esai 150 kata tentang perubahan iklim seolah-olah Anda seorang nelayan tradisional di pesisir Jawa. Gunakan dialek lokal (e.g., 'Laut makin ngamuk, mbak!') dan cerita pengalaman pribadi."
OpenAI API (GPT-4, DALL-E)
Ciri Khas:
- Kontrol penuh melalui parameter teknis (temperature, top_p, frequency_penalty).
- Bisa menghasilkan output sangat variatif jika diatur dengan tepat.
Teknik Prompting untuk Keunikan:
Parameter Kunci:
- temperature=1.5 (tingkat keacakan tinggi) + frequency_penalty=0.8 (kurangi pengulangan kata).
- max_tokens=300 untuk membatasi panjang.
Hindari Ambigu:
Gunakan prompt berlapis:
- "Generate 5 ide judul penelitian tentang AI."
- "Pilih judul ke-3, kembangkan menjadi abstrak dengan metodologi fiksi."
Cegah Duplikasi:
- Tambahkan custom dictionary untuk mengganti istilah umum:
- "Ganti kata 'efisiensi' dengan 'irit tenaga', 'sustainability' dengan 'tahan banting alam'."
Contoh Prompt Efektif:
- "Dengan temperature=1.7, generate cerpen fiksi ilmiah tentang koloni di Mars yang menggunakan bahasa campuran Indonesia-Jawa. Hindari kata 'teknologi' atau 'AI'."
Bing/Copilot (Microsoft)
Ciri Khas:
- Mengakses data web real-time → Rentan menghasilkan fakta generik.
- Cenderung formal karena basis data korporat.
Teknik Prompting untuk Keunikan:
Instruksi Khusus:
- "Jangan sertakan fakta umum—fokus pada opini subjektif atau kontroversi yang jarang dibahas."
- "Tulis seolah-olah Anda kritikus seni yang sinis."
Hindari Ambigu:
- Batasi sumber: "Gunakan referensi artikel blog dari tahun 2023 saja."
Cegah Duplikasi:
- Minta format tidak biasa:
- "Tulis dalam bentuk dialog antara dua karakter fiksi, tanpa kesimpulan."
Contoh Prompt Efektif:
- "Bandingkan iPhone 15 dan Samsung S24 dari perspektif penggemar retro yang benci fitur AI. Gunakan slang Jaksel dan referensi budaya pop tahun 2000-an."
DeepSeek (AI China)
Ciri Khas:
- Dioptimalkan untuk logika analitis dan bahasa Mandarin.
- Output dalam Inggris/Indonesia bisa terasa kaku.
Teknik Prompting untuk Keunikan:
Strategi:
- Minta pendekatan tidak konvensional:
- "Jelaskan teori relativitas menggunakan analogi permainan tradisional China."
Tambahkan instruksi emosional:
- "Tulis dengan nada frustrasi seolah Anda gagal paham konsep ini."
Hindari Ambigu:
- Spesifikasikan struktur:
- "Bagi menjadi 3 bagian: (1) Logika dasar, (2) Paradoks, (3) Kritik menggunakan filsafat Timur."
Cegah Duplikasi:
- Gunakan perspektif budaya spesifik:
- "Analisis dampak TikTok pada remaja Indonesia menggunakan perspektif Konfusianisme."
Contoh Prompt Efektif:
- "Tulis analisis kebijakan ekonomi Indonesia seolah-olah Anda dosen senior di Beijing yang skeptis. Sertakan idiom Mandarin yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia."
Meta AI (Llama) / Google Gemini
Ciri Khas:
- Meta Llama: Open-source, bisa dikustomisasi untuk gaya bahasa niche.
- Google Gemini: Multimodal (teks + gambar), kuat dalam konteks visual.
Teknik Prompting untuk Keunikan:
Untuk Meta Llama:
- Manfaatkan kustomisasi: "Gunakan model yang sudah difinetune dengan kumpulan puisi tahun 90-an."
- Prompt: "Tulis kritik sosial dalam bentuk pantun dengan sindiran politik."
Untuk Gemini:
Gabungkan teks + visual:
- "Buat cerita pendek tentang hutan magis, lalu deskripsikan ilustrasi alternatif untuk setiap paragraf."
Hindari Ambigu:
- Untuk Gemini: "Jangan gunakan warna biru atau hijau dalam deskripsi visual."
Cegah Duplikasi:
- Minta gaya hybrid: "Campurkan struktur berita BBC dengan humor komik Marvel."
Contoh Prompt Efektif:
- "Gemini: Tulis tutorial memainkan gitar menggunakan metafora perjalanan kereta api. Untuk setiap langkah, tambahkan deskripsi ilustrasi grafis ala lukisan Van Gogh."
Tabel Perbandingan Teknik Prompting
![]() |
Tabel Perbandingan Teknik Prompting Data : gorbysaputra.com |
Tips Universal untuk Hasil "Seperti Manusia"
- Parafrase Manual: Selalu edit output AI—ubah struktur kalimat, tambahkan idiom, atau kesalahan gramatikal disengaja.
- Inject Chaos: Minta AI menulis dalam keadaan "terburu-buru", "marah", atau "bingung".
- Cross-Platform: Generate teks di ChatGPT, lalu minta Gemini merevisinya dengan gaya visual.
- Human Feedback: Mintalah teman/tester membaca teks—jika mereka bisa menebak itu hasil AI, revisi lagi.
Posting Komentar untuk "Sering Pakai AI? Ini loh yang harus kamu ketahui dalam teknik promptingnya"