Perbedaan Search Intent dan Jenis Keyword di Era AI Overview Google
![]() |
Perbedaan Search Intent dan Jenis Keyword di Era AI Overview Google Gambar : gorbysaputra.com |
Bedakan search intent dan keyword AI Overview vs non-AI untuk SEO.
Sekarang, setiap kali kita buka Google, ada satu hal baru yang sering muncul di atas hasil pencarian:
- AI Overview. Ringkasan otomatis ini bisa langsung menjawab pertanyaan tanpa harus klik ke website.
Tapi, apakah itu berarti website bakal kehilangan traffic? Belum tentu. Kuncinya ada di memahami search intent dan memilih jenis keyword yang tepat.
Pada kali ini saya akan membahas:
- Perbedaan search intent di era AI Overview.
- Keyword AI-Friendly vs non-AI Overview (click-driving).
- Strategi menggabungkan keduanya agar tetap relevan.
1. Mengenal Search Intent: Tujuan User Saat Mencari
- Search intent adalah niat atau tujuan seseorang saat mengetik sesuatu di mesin pencari. Google, termasuk AI Overview, selalu mencoba memahami intent ini sebelum menampilkan jawaban.
Secara sederhana, ada 4 jenis search intent:
A. Informational Intent (Mencari Informasi)
Pengguna hanya ingin tahu sesuatu, biasanya berbentuk pertanyaan.
- Contoh: “cara menyulam kancing” → cari tutorial singkat.
- Contoh lain sehari-hari: “berapa lama merebus telur setengah matang”.
👉 Di era AI Overview, pertanyaan seperti ini sering langsung dijawab singkat di ringkasan.
B. Navigational Intent (Mencari Situs Tertentu)
Pengguna sudah tahu mau ke mana, hanya butuh pintu masuk.
- Contoh: “login Tokopedia” → langsung klik menuju halaman login.
- Contoh lain: “Instagram web”.
👉 Intent ini jarang “terganggu” AI Overview karena biasanya user tetap klik link utama.
C. Transactional Intent (Ingin Beli atau Aksi Langsung)
Pengguna berniat melakukan pembelian atau aksi tertentu.
- Contoh: “beli blender murah Jakarta”.
- Contoh sehari-hari: “paket kuota internet 20GB murah”.
👉 Intent ini tetap mendorong klik, karena transaksi butuh halaman asli, bukan ringkasan AI.
D. Commercial Investigation (Membandingkan Sebelum Membeli)
Pengguna ingin riset sebelum memutuskan.
- Contoh: “perbandingan mobil listrik murah 2025”.
- Contoh lain: “laptop i5 vs i7 untuk kuliah”.
👉 AI Overview bisa mempengaruhi shortlist, tapi user biasanya tetap klik untuk detail, review, dan bukti sosial.
2. Keyword AI Overview vs Non-AI Overview
Setelah memahami intent, sekarang kita bedakan jenis keyword yang berhubungan dengan AI Overview dan yang tetap mendorong klik.
A. Keyword AI-Friendly (Cocok untuk AI Overview)
Ciri-cirinya:
- Bentuk pertanyaan langsung.
- Kata tanya seperti apa, bagaimana, berapa lama.
- Biasanya butuh jawaban singkat.
Contoh Keyword:
- “Apa itu E-E-A-T”
- “Berapa lama fermentasi tempe”
- “Cara memperbaiki ban bocor cepat”
Format konten efektif:
- Paragraf pembuka singkat.
- Bullet steps.
- FAQ schema.
👉 Keyword seperti ini sering muncul di AI Overview. Cocok untuk brand awareness.
B. Keyword Non-AI Overview (Lebih Mendorong Klik)
Ciri-cirinya:
- Spesifik, detail, sering kali transaksional.
- Tidak bisa dijawab hanya dengan ringkasan.
Contoh Keyword:
- “Beli laptop i5 8GB Jakarta termurah”
- “Paket umroh November 2026-2027 berangkat 10 Nov harga”
- “Harga tiket konser Coldplay Jakarta 2025 kategori VIP”
Format konten efektif:
- Landing page produk.
- Tabel komparasi.
- CTA (Call to Action).
- Testimoni atau review.
👉 Keyword ini mendorong klik, karena pengguna butuh detail yang tidak bisa disediakan AI Overview.
![]() |
Tabel Penjelasan Perbedaan Praktis Konten AI-Friendly vs Click-Driving Data : gorbysaputra.com |
Ilustrasi sehari-hari:
- Cari “berapa lama panggang ayam oven 180°C” → cukup jawaban singkat (AI-Friendly).
- Cari “oven listrik 30L jual Jakarta diskon” → user akan klik toko online (Click-Driving).
4. Strategi Kombinasi: AI-Friendly + Click-Driving
Daripada memilih salah satu, website sebaiknya menggabungkan keduanya.
Polanya seperti ini:
- Pembuka AI-Friendly
- Jawab singkat di awal.
- Format bullet / definisi sederhana.
- Mudah diambil AI Overview.
- Isi Panjang Click-Driving
- Tambahkan detail panjang, tabel, studi kasus.
- Masukkan CTA: form order, link produk, dsb.
- Sertakan bukti sosial.
- Internal Linking
- Artikel ringkas mengarah ke artikel panjang.
- Artikel panjang memberi backlink ke artikel ringkas.
Contoh Kombinasi Nyata
- User search: “Apa itu SEO lokal” → muncul artikel definisi singkat (AI-Friendly).
- Artikel itu menautkan: “Strategi optimasi SEO lokal untuk bisnis kecil 2025” (Click-Driving).
- Hasilnya: website muncul di AI Overview dan tetap dapat traffic dari klik.
Di era AI Overview, SEO bukan hanya soal ranking di halaman pertama, tapi juga bagaimana konten kita bisa masuk ke ringkasan AI dan tetap menghasilkan klik nyata.
- AI-Friendly Content = bikin konten ringkas, jelas, mudah dipahami mesin pencari.
- Click-Driving Content = bikin konten detail yang bikin orang mau klik dan ambil tindakan.
- Strategi terbaik = gabungkan keduanya dalam satu ekosistem konten.
👉 Ingat: AI bisa menjawab cepat, tapi klik ke website lah yang mendatangkan traffic dan konversi.
FAQ
Apa itu search intent?
- Search intent adalah tujuan user saat mengetik di mesin pencari, misalnya cari info, beli barang, atau login website tertentu.
Apa semua keyword bisa masuk AI Overview?
- Tidak. Biasanya hanya keyword informasional singkat yang berpotensi diambil AI Overview.
Mana yang lebih penting untuk bisnis, AI-Friendly atau Click-Driving?
- Click-Driving lebih dekat ke transaksi, tapi AI-Friendly penting untuk visibilitas dan awareness.
Bagaimana cara membuat artikel bisa muncul di AI Overview?
- Jawab singkat di awal artikel, gunakan struktur jelas, dan format bullet/FAQ schema.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Search Intent dan Jenis Keyword di Era AI Overview Google"