Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Apa Dan Bagaimana Sosialisme Islam Menurut H.O.S Tjokroaminoto? Bagian 2

 Setelah kita menggali mengenai gagasan utama sosialisme islam,tiga komponen sosialisme,kritik Tjokroaminoto terhadap marxisme,juga kritiknya akan kapitalisme sudah tentu juga haruslah memahami bagaimana dasar sosialisme islam yang di pahami oleh Tjokroaminto? Karena yang digagas oleh beliau adalah Sosialisme Islam tentulah dasarnya dari kitab suci Al-Qur’an.

1.      Ajaran dalam Al-Quran (Surat Al-Baqarah ayat 213) yang menyatakan bahwa seluruh umat manusia itu bersaudara atau bersatu (kaanan nasu ummatan wahidatan). Oleh karena umat manusia bersaudara dan bersatu, maka meru-pakan kewajiban seluruh individu untuk mencapai keselamatan bersama. Al-Quran juga mengajarkan umatnya untuk menciptakan perdamaian, selain itu terdapat ajaran bahwa Allah telah memisah-misahkan kita menjadi golongan-golongan dan suku-suku agar supaya kita mengenal satu sama lain (QS Al-Hujurat: 12).




3.    Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa Allah telah menghilangkan kecongkakan dan kesombongan diatas asal turunan yang tinggi, sehingga seorang Arab tidak lebih tinggi dan mulia daripada seorang asing, melainkan karena takut dan baktinya kepada Allah.

4.     Rasulullah S.A.W. juga bersabda bahwa Allah hanyalah satu, dan asalnya sekalian manusia itu hanyalah satu, dan mereka mempunyai agama hanyalah satu juga.Coba mari kita maknai dari point satu disana dikatakan ada kalimat nas (manusia) dan itu tidak hanya muslim,artinya sesama manusia terlebih hakikatnya adalah satu atau ummat yang satu jadi fitrahnya untuk bersatu serta bersama-sama memakmurkan bumi,itu pula yang dibekali oleh Allah di lauhul mahfudz kepada Nabi Adam sebagai penjelasanya adalah sebagai berikut;

Al Baqoroh ayat 31-32

AYAT 31: Wa 'allama aadamal asmaa-a kullahaa tsumma 'arodlohum 'alal malaaikati fa qoola anbi-uunii bi asmaa-i haa-ulaa-i in kuntum shoodiqiina.

Dan memang rahasia di muka bumi ini secara perenial yang beberapa diantaranya adalah (kaanan nasu ummatan wahidatan).jadi jika manusia saling menyakiti sebenarnya sedang menyakiti dirinya sendiri. Bahkan Baginda Rasulullah mengatakan Kal Jasadil Wahid (seperti satu tubuh) dari itulah Islam sangat membangun kebersamaan,persatuan.

Point kedua Al-Quran juga mengajarkan umatnya untuk menciptakan perdamaian, selain itu terdapat ajaran bahwa Allah telah memisah-misahkan kita menjadi golongan-golongan dan suku-suku agar supaya kita mengenal satu sama lain (QS Al-Hujurat: 12). Kita dapat memaknai bahwasanya Allah menciptkan banyak manusia berbangsa-bangsa,ras,suku dengan tujuan apa? Agar saling kenal,dapat berkomunikasi,kerjasama. Bayangkan jika diciptakan seragam semua mungkin minat untuk saling mengenal hingga kerjsama sangatlah kecil,itulah maksud dan tujuan Allah menciptakan banyak manusia berbeda-berbeda bisa diartikan rasa ingin tau satu sama lain sesuai kodratnya ya memang manusia itu senantiasa punya rasa ingin tau,dan juga oleh Allah dibuat berbeda-beda agar saling kompak,sapa,dan saling ingin belajar.

Point ketiga adalah dari sabdanya seperti "Laa fadhla li-arabiyyin ala ajamiyyin wa laa li-ajamiyyin ala arabiyyin wa laa li-ahmara ala aswada wa laa aswada ala ahmara illa bi-ttaqwa,". Yang artinya: "Tak ada kelebihan orang Arab dari yang bukan Arab (ajam), yang bukan Arab dari orang Arab, yang berkulit merah dari yang berkulit hitam, dan yang berkulit hitam dari yang berkulit merah, selain dari ketakwaannya,".Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa Allah telah menghilangkan kecongkakan dan kesom- bongan di atas asal turunan yang tinggi, sehingga seorang Arab tidak lebih tinggi dan mulia daripada seorang asing, melainkan karena takut dan baktinya kepada Allah. Dan memang manusia itu egaliter,setara sama-sama manusianya maka yang dinilai adalah ketakwaanya kepada Allah. Karena takwa itu adalah perilaku manusia secara lahir dan bathinya,menjalankan yang baik-baik serta menjauhi yang buruk-buruk jadi tidak perlu lagi saling membeda-bedakan secara fitrah,niscaya.

Point keempat Rasulullah S.A.W. juga bersabda bahwa Allah hanyalah satu, dan asalnya sekalian manusia itu hanyalah satu, dan mereka mempunyai agama hanyalah satu juga.dari dasar inilah bagi Tjokroaminoto islam sangat sosialis,dan juga bukan menjadi islam yang bersifat kompetisi atau yang kuat yang menang. Bukan pula siapa yang mampu ia yang menguasai.sudah tentu kita manusia di level yang sama,dan memang harus kerjasama,memang secara fitrah berbeda-berda justru harus kerjasama. Begitulah serangkaian dasar dari solialisme islam.

ILUSTRASI SIMBOLIS PRAKTEK SOSIALISME ISLAM

 

Ada tiga contoh yang ilustrasi yang digunakan oleh H.O.S Tjokroaminoto islam juga mengajarkan sosialisme bagaimana beberapa ajaran islam nuansanya sangat sosialis diantaranya ;

  • Semua umat Islam, kaya atau miskin, dari berbagai macam suku bangsa dan warna kulit, pada setiap Jum'at diwajibkan untuk berkumpul dan menjalankan shalat di mesjid dengan tidak mengadakan perbedaan sedikitpun tentang tempat atau derajat, di bawah pimpinan orang yang dipilih dalam perkumpulan itu.
  • Dua kali dalam setahun penduduk suatu kota atau tempat berkumpul untuk melaksanakan shalat - Idul Fitri dan Idul Adha - dan berjabat tangan serta berangkulan satu sama lain dengan rasa persaudaraan.
  • Setiap umat Islam diwajibkan - bagi yang mampu untuk mengunjungi - Mekah dalam rangka menunaikan ibadah haji pada waktu yang telah ditentukan untuk berkumpul di suatu tempat dengan pakaian yang sama dan sangat sederhana, terlepas dari tinggi dan rendah derajatnya dan perbedaaan bangsa dan warna kulit.


Dari ketiga contoh diatas itu teramat sosialis,egaliter,bahkan perlu diketahui dibeberapa konsep sosialisme religius atau islam sebagai contoh seperti dari tokoh Ali Syari’ati rukun islam yang berjumlah lima tiga diantaranya bersifat sosialistik, apa saja diantaranya? Pertama syahadat (ketauhidan) jika dipahami dengan mendalam konotasi syahadat dapat dikatakan egalitarian dalam artikata semua mahkluk sama dan diatas mahkluk hanya ada Sang Pencipta Allah,kedua shalat nilai utamanya adalah melaksanakanya berjama’ah (kebersamaan) itu menandakan karakter sosial,yang ketiga zakat perihal ini kepedulianya sangat terasa,begitupun puasa yang memang seluruh ummat islam dilatih merasakan bagaimana suadara-saudara sesame muslim yang tidak mampu untuk makan saja susah dan ini aroma sosialistik sekali terlebih teramat luar biasa,apalagi menunaikan ibadah haji secara busana tidak ada perbedaan dari yang berpangkat tinggi dengan orang yang papa sama saja terlihat jelas dalam pakaian ihram merupakan symbol sekaligus berkonotasi sosial yang erat,kuat.

Maka simbolisme ibadah dalam islam ternyata orientasinya tidak hanya vertical namun juga horizontal dan juga tidak hanya dituntut untuk bertanggung jawab dekat dengan Allah secara ibadah tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga alam semesta secara tugas sebagai khalifah dimuka bumi,itulah yang disebut oleh Tjokroaminoto sebagai Sosialisme Islam atau dalam tulisan lain dapat pula dibaca Sosialisme cara islam,bukan sosialisme barat yang di islamkan. 

PILAR SOSIALISME ISLAM 1: KEDERMAWANAN

Salah satu firman Allah mengkaitkan perilaku kedermawanan dengan keadilan: "Kamu tidak pernah akan dapat mencapai keadilan kecuali apabila kamu telah memberikan daripadanya apa yang kamu cintai, dan Tuhan mengetahui apa yang kamu berikan itu".

Dasar sosialistik perilaku kedermawanan:

1. Membangunkan rasa rela mengorbankan diri dan rasa melebihkan keperluan umum daripada keperluan diri sendiri.

2. Berbagi Kesejahteraan di dalam dunia Islam.

3. Menuntun perasaan orang, supaya tidak menganggap kemiskinan itu satu kehinaan.


Omong kosong jika ada yang membahas sosialisme kalau tidak ada kebersamaan dan kedermawanan dengan maksud tujuan kesadaran egaliter,kepedulian,persaudaraan,itu semua agar satu sama lain mudah berbagi sehingga tidak ada lagi ketimpangan antar satu sama lain juga tidak hanya sekedar sebatas sebagai jenis manusia yang sama,namun juga bisa berbagi rasa kesedihan dan kesenangan yang sama diantara jalanya adalah kedermawanan, harus ada kedermawanan jika tidak ada kedermawanan sedari awal pembahasan mengenai komponen sosialisme islam,anti kapitalis,kritik terhadap marxisme,hingga ilustrasi symbol praktek sosialisme islam akan jadi omong kosong.

Kedermawanan adalah kerelaan setiap orang untuk bisa berbagi dengan apa yang dimiliki dengan maksud memberikan bukan yang bekas jika bisa yang masih dicintai sebagaimana yang dikatakan dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 92 (tunfiqụ mimmā tuḥibbụn) “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”.

Lalu mengapa kedermawanan itu menjadi karakter dari sosialisme islam? Karena dalam kedermawanan akan dapat menaklukan ego dalam diri,mengorbankan diri,tidak mementingkan diri sendiri ataupun kelompok. Kalaupun ada orang yang ceramah atau mengkampanyekan ”kita harus cinta tanah air,kita harus peduli sesama”,namun tidak mempraktekan atau ikut mendermakan apa yang dimiliki maka sama saja omong kosong.

Elementer yang berkaitaian dengan kedermawanan dan memberikan efek nyata adalah egaliter dalam maksud kebersamaan,setara,tidak mendahulukan kepentingan pribadi maupun kelompok,tetapi jangan bersikap konyol juga dalam hal-hal kedermawaan atau disebut menjadi altruisme (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri.).





Patut diketahui pula perihal rasa (kebahagian)itu kan tidak kuantitatif melainkan kualitatif yakni sama-sama berbahagia meskipun jenisnya berbeda.bagaimana dengan point selanjutnya setelah Membangunkan rasa rela mengorbankan diri dan rasa melebihkan keperluan umum daripada keperluan diri sendiri,yaitu Berbagi Kesejahteraan di dalam dunia Islam?ini sudah pasti karena akan berkaitan juga dengan Menuntun perasaan orang, supaya tidak menganggap kemiskinan itu satu kehinaan.ada aspek yang haruslah dipahami dengan baik dalam membantu orang yakni berbagi,justru akan meningkatkan self esteem (seberapa besar kamu menghargai dan menyukai diri sendiri, terlepas dari kondisi yang kamu alami.)

Posting Komentar untuk "Apa Dan Bagaimana Sosialisme Islam Menurut H.O.S Tjokroaminoto? Bagian 2"