Tahap Perkembangan Moral

Di penghujung akhir tahun 2022 tidak sedikit informasi yang sering kita terima dalam rutinitas hidup sudah tentu tidak akan kehabisan informasi,karena hidup dijaman serba instan berbagai informasi atau yang dinamakan konten terus diproduksi maka tidak perlu khawatir akan kehabisan informasi atau konten. Namun bagaimanakah manusia terhadap perkembangan teknologi masih membutuhkan perihal etika serta moral?terlebih untuk menatanya?.

Pembahasan ini mengarah kepada ”Psikologi moral” mungkin agak aneh dibacanya karena istilah psikologi moral biasa digunakan untuk merujuk pada studi tentang perkembangan moral,mendeskripsikan perkembangan pola perilaku moral seseorang yang dikaitan dengan nilai moral. Kemudian secara asumsi moralitas adalah suatu komponen mental yang berubah sepanjang masa perkembangan.

Jika masih bingung akan perihal ”Psikologi moral” dapat dikatakan masih masuk kepada kajian belajar etik namun dikaitkan kepada kondisi kejiwaan diri kita juga ada ketersambungan dengan mental diri serta mudah berubah,berkembang,sudah tentu sangat berhubungan erat terhadap moral diri kita. Maka moralitas itu sebetulnya bertahap,berjenjang,sebagai contoh usia tidak menjamin akan kematangan moral ada yang secara penglihatan kita namun seperti kenakan,contoh lain jika kita pernah melihat orang disekitar kita secara perilaku sebetulnya tidak sinkron dengan ukuran tubuhnya seakan janggal.artinya dari kedua contoh tersebut moral sudah tentu ada tahapan juga perkembanganya.

Lalu apa makna dari tahap perkembangan moral yang bisa kita ambil hikmahnya?sisi positifnya saat menghadapi atau melihat orang dengan perilakunya tidak sesuai dengan apa yang kita pandang tujuanya agar tidak aneh,mudah marah,kalau sederhananya tinggal kita simpulkan saja hingga dalam hati serta pikiran akan tercipta suatu kalimat ”oh memang tahap perkembangan moralnya begitu atau belum berkembang”.simple kalimatnya namun juga harus penuh kehati-hatian serta nan bijak dalam memahaminya.

Apakah ada manfaat lain dari belajar perihal tahap perkembangan moral?saya menyarankan baiknya sebelum menilai orang cobalah senantiasa nilai dirimu sendiri terlebih dahulu,kemudian refleksikan tahap atau level perkembangan moralmu ada di angka berapa?dan juga ketika kamu menganggap standar moral orang rendah maka untuk dirimu sendiri bagaimana?.

Ada apa saja yang mempengaruhi perilaku moral? Ada empat hal yang patut diketahui mengenai faktor-faktor yang memang mempengaruhi perilaku moral diantaranya sebagai berikut ;

Sensitifitas moral : kepekaan dalam memahami nilai-nilai moral dalam tindakan/peristiwa.

Penilaian moral : penentuan perilaku moral mana yang paling bernilai untuk dipilih.

Motivasi moral : saat seseorang meletakan nilai moral sebagai lebih tinggi dari nilai yang lain bermaksud mewujudkannya.

Implementasi moral : kombinasi dari kekuatan ego dengan kapasitas psikologis dan sosial yang diperlukan untuk memilih satu perbuatan.

Mengenai sensitifitas moral setiap orang tentu berbeda-beda mengenai kepekaannya,sebagai contoh ada orang yang melakukan perbuatan tidak baik,menyakiti orang lain atau menyusahakan orang lain namun tak juga sadar untuk berubah menjadi lebih baik,contoh lain ada secara perilaku masih normal saja tetapi rasa tidak enaknya luar biasa, atau bisa juga seperti ungkapan ”kamu peka gak sih yang kamu omongin itu menyakiti loh”. Dapat pula kamu bertanya kepada temanmu dengan pertanyaan begini ”saya mau tanya ke dia sebenarnya punya pasangan gak sih?”hanya saja karena rasa enggan menanyakan hal tersebut tidak jadi bertanya khawatir tersinggung. Dari contoh-contoh tadi itu menandakan sensitifitas moral kamu atau sebetulnya sudah punya kepekaan dalam dirimu. Terlebih jika kamu mempunyai sifat yang tidak enakan,mudah sungkan,enggan,itulah sensitifitas moral (kepekaan)di ibaratkan dalam dirimu ada rem yang kapanpun bisa diaktifkan saat di dalam dirimu sudah merasa tidak ingin lagi lebih jauh mencari informasi hingga sangat mengejar-ngejar bahkan terlibat lebih dalam. Sudah tentu akan hal ini setiap orang berbeda-beda akan sensitifias moralnya (kepekaan).