Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Dari Dominasi Pengaruh Budaya India di Indonesia hingga terbentuknya kerajaan Hindu-Budha Di Nusantara

Pembahasan kali ini lebih ke arah sejarah yang memang jika diteliti sudah banyak literatur sejarah indonesia yang dijadikan bahan pelajaran di bangku sekolah hingga perguruan tinggi mengenai pengaruh budaya india di indonesia. Melihat perkembangan yang terjadi mulai dari awal Nusantara mempunyai hubungan dengan India dan Tiongkok (China) yang memang berkembangnya atas dasar hubungan perdagangan dari itulah akan saling mempengaruhi satu sama lain.

Atau lebih tepatnya dengan adanya interaksi antar manusia sudah tentu juga akan terjadi saling mempengaruhi satu sama lain. Perlu diketahui ada ragam banyak penelitian mengenai masuknya pengaruh budaya india di indonesia yang memang menjadi dominan apa saja?

  • 1.       Masyarakat Nusantara pasif dalam proses interaksi
  • 2.       Yang tumbuh lebih akhir memberikan peranan aktif bagi Nusantara

Tidak sedikit para ahli mengatakan masuknya orang-orang india ke Nusantara lebih mempunyai misi membawa ajaran hindu serta diyakini dengan metode perdagangan. Meskipun jika mau lebih diteliti lagi atau dihayati dengan bijak akan bertemu pada beberapa hal yakni

1.       Mengacu pada koloni yang dibawa oleh orang-orang india yang mempunyai peran terbesar dalam penyebaran budaya yaitu golongan ksatria.

2.       Sesungguhnya yang membawa budaya india ke Nusantara adalah para pedagang dari India

Meskipun para ahli juga saling membantah akan teori-teori diatas. Apalagi jika membahas mengenai ajaran (kepercayaan) hindu serta budha yang memang juga berasal dari tanah india. Semakin meluas pembahasan dominasi pengaruh budaya india dari perihal perdagangan,ajaran,sampai masuk menjadi sebuah sistem pemerintahan yang nantinya akan menjadi kerajaan-kerajaan berbentuk Hindu-Budha sehingga terpola atau tersitematis dari tata aturan hingga hukum sampai ke cara-cara pemerintahanya.

Sebagaimana dikatakan di awal sudah terjalin hubungan yang baik dengan india sudah tentu akan berpengaruh pada bahasa yang nantinya dikenal dengan sansekerta dengan huruf palawa. Semakin lengkap sudah dominasi pengaruh kebudayaan india di Nusantara secara tatatan atau syarat peradaban maka akan muncul pertanyaan bagaimana itu semua terbentuk? Dan melalui apa proses pendekatannya?

Dalam hal ini dapatlah dikatakan dengan pendekatan secara intensif dan sikap masyarakat Nusantara yang memang mudah menerima kebudayaan-kebudayaan yang masuk ke Nusantara disamping itu masyarakat nusantara juga menaruh minat ketertarikan dari ragam bentuk kebudayaan india yang dibawa ke Nusantara.

Sehingga akan mengalami akulturasi kebudayaan lokal dengan Hindu-Budha dalam berbagai bidang yang sampai saat ini bisa dipelajari,diteliti,bahkan terus dilakukan penggalian oleh para sejarawan,arkeolog,antropolog. Karena tidak sedikit peninggalan masa Hindu-Budha di Nusantara diantaranya ;

  • 1.       Dalam bidang agama sudah tentu masyarakat nusantara yang tadinya menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Maka dengan hadirnya orang-orang india ke nusantara akan mengalami akulturasi secara agama meskipun agak berbeda dengan agama hindu-budha yang asalnya dari tanah india
  • 2.       Dalam bidang pendidikan juga membawa pengaruh dengan munculnya lembaga-lembaga pendidikan meskipun masih teramat sangat sederhana sekali bentuk pendidikan saat itu,ini bisa ditemukan pada kerajaan sriwijaya
  • 3.       Dalam bidang sastra dan bahasa pada masa hindu-budha sangat banyak karya sastra seperti arjunawiwaha,baratayudha,gatotkaca,arjuna wiyadan sutasoma,negarakertagama,wreta sancaya dan Lubdhaka
  • 4.       Dalam bidang seni dan tari ini dapat ditemukan pada relief-relief pada candi yang ada di Borobudur dan Prambanan dari jenis relief tarian perang,tuwung,bungkuk,ganding,matapukan. Dan juga ada relief yang menggambarkan tarian di iringi dengan alat musik berjenis gamelan yang terbatas seperti gendang,kecer,gambang,saron,kenong,beberapa macam bentuk kecapi,seruling. Dan memang jika semakin ditelusuri seni relief yang ada di beberapa candi pada masa hindu-budha sebetulnya didasarkan pada cerita-cerita epik yang berkembang dalam kesusateraan yang bercorak Hindu-Budha. Dapat di lihat atau diteliti jenis epiknya ada pada kisah-kisah Ramayana dan Mahabharata
  • 5.       Dalam seni bangunan juga dapat terlihat dari berupa candi yang ada stupa dan sangat bersifat keagamaan dalam arti dibuat untuk sebagai tempat peribadatan

Berikut adalah beberapa kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Budha

Perkembangan kerajaan Hindu dan Budha di berbagai daerah di Indonesia.
1. Kerajaan Kutai


Didirikan sekitar 400-500 Masehi. Pusat kerajaan berada di Sungai Mahakam di Kalimantan Timur dan di tempat itu ditemukan 7 buah prasasti berbentuk yupa yang merupakan monumen pahatan yang merayakan upacara pengorbanan. Kerajaan Kuta merupakan kerajaan tertua di Indonesia dan Kerajaan Kuta didirikan oleh Kundunga, Kundunga adalah nama asli penduduk setempat. Kundungan memiliki seorang putra bernama Aswawarman. Ketika Aswawarman naik tahta dia dinobatkan menjadi raja dengan cara Hindu, Aswawarman memiliki 3 putra yang terpandang, Mulawarman yang merupakan raja paling mulia dan terpandang yang memberikan 20.000 ekor sapi sebagai sedekah kepada para Brahmana. Berdasarkan informasi tersebut diyakini bahwa Kutai merupakan kerajaan yang cukup kaya dan makmur.


2. Kerajaan Tarumanegara

Pada saat yang sama yaitu sekitar tahun 450 M atau 500 M Di daerah Jawa Barat, Jawa Barat dan Banten, muncul kerajaan Tarumanegara di bawah rajanya bernama Purnawarman yang mendapat pengaruh Hindu yaitu keberadaan Tarumanegara diketahui dari 7 prasasti yang ditemukan. Di Bogor, seperti di (lebih) Jakarta dan Banten lainnya, prasasti yang ditemukan di Bogor adalah:

A. Prasasti Ciaruteun
b. tulis jambu
c. Tulis kebun kopi
d. yaitu Prasasti Pasir Awi
e. Muara Cianten

3.     Kerajaan Sriwijaya

Catatan sejarah Dinasti Tang menyebutkan bahwa pada abad ke-7 M, She-li-fo-she atau Sriwijaya berdiri di pantai timur Sumatera. Sumber kerajaan tersebut diperoleh dari enam prasasti yang tersebar di Sumatera Selatan dan Pulau Bangka. Prasasti tersebut ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Melayu kuno. Nama-nama font tersebut adalah sebagai berikut: sebuah. penanda lokasi bukit
b) Prasasti Talang Tuo
c. Prasasti Talaga Batu
yaitu Tulis Kota Kapur
e) Gairah Paduan Suara Prasasti
f.-Prasasti Palas Pasemah
Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Srijayanegara, Dharmasetu, Balaputradewa, Cudamaniwarmadewa dan Sanggramawijayotunggawarman. Pada abad ke-8 M, Balaputadewa berhasil mengangkat Sriwijaya ke puncak kejayaannya, ia juga berhasil menjadikan Sriwijaya sebagai tanah laut, pusat perdagangan dan pusat penyebaran agama Buddha. Luas kerajaan Sriwijaya mulai menyusut mulai abad ke-11, kemunduran tersebut diawali dengan invasi kerajaan Cola (India) pada tahun 1017 Masehi. dan 1025 M. Juga ekspedisi Pamalayu yang dipimpin oleh Raja Kertanegara menginginkan dari Kerajaan Singosari. Melemahkan Sriwijaya dengan mengembangkan hubungan dengan orang Melayu sehingga Melayu terpisah dari Sriwijaya sehingga menyebabkan Sriwijaya, Merimaa dan pusat niaga tenggelam.


4. Kerajaan Mataram

Sekitar abad ke-8 Masehi. Kerajaan Mataram berdiri di Jawa Tengah, lahirnya Kerajaan Mataram dijelaskan dalam tulisan yang ditemukan di wilayah Canggali Magelang barat daya. Prasasti Canggal menjelaskan bahwa Raja Sanjaya membangun lingga di bukit Kunjarakunja pada tahun 732 Masehi. Dengan beras dan emas, Mataram pertama kali diperintah oleh Raja Sanna, setelah kematian Raja Sanna digantikan oleh Rakai Panangkaran, agama Buddha saat ini.




























Posting Komentar untuk "Dari Dominasi Pengaruh Budaya India di Indonesia hingga terbentuknya kerajaan Hindu-Budha Di Nusantara"