Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis Blog yang Masih Bertahan di Era AI dan yang Mudah Tenggelam

 

Jenis Blog yang Masih Bertahan Di Era AI  Gambar :gorbysaputra.com
Jenis Blog yang Masih Bertahan Di Era AI 
Gambar :gorbysaputra.com

Blog yang Masih Bisa Bertahan (dan Tumbuh)

1. Blog Berbasis Pengalaman Nyata

  • Contoh: cerita kerja di luar negeri, review jujur pakai produk, atau kisah bangun bisnis dari nol.

Kenapa bisa bertahan? Karena AI nggak punya pengalaman pribadi. Orang lebih percaya cerita real yang ada rasa, bukan teori kaku.

Misalnya:

  • “Pengalaman 3 Tahun Jadi Freelancer di Fiverr: Tips + Rasanya Ditolak Klien”.

Artikel kayak gini jauh lebih ngena ketimbang tulisan generik ala AI seperti “Cara jadi freelancer: daftar, buat profil, cari job”.

2. Blog Spesialisasi (Niche Kecil, Tapi Dalem)

  • Contoh: bonsai, aquascape, kamera analog, atau resep daerah tertentu.

Kenapa bisa hidup? Karena semakin spesifik topiknya, semakin susah disaingi. Blog personal yang fokus di satu bidang kelihatan lebih dipercaya ketimbang portal besar yang sekadar bahas asal-asalan.

3. Blog Personal Branding / Profesional

  • Contoh: psikolog yang rutin nulis soal parenting modern, atau desainer grafis yang berbagi cara bikin portofolio.

Kenapa bisa bertahan? Karena blog jadi etalase skill. Fungsinya bukan sekadar ngejar Adsense, tapi sebagai “kartu nama digital” yang bikin trust, sekaligus pintu masuk buat dapetin klien atau kolaborasi.

4. Blog dengan Komunitas / Interaksi

  • Contoh: blog dengan forum kecil, kolom komentar aktif, atau newsletter yang isinya obrolan hangat bareng pembaca.

Kenapa bisa hidup? Karena orang bukan cuma cari informasi, tapi juga pengen ngobrol, terhubung, dan ngerasa punya “rumah digital”. Hal kayak gini nggak bisa diganti AI.

5. Blog yang Jadi Pusat Bisnis / Produk

  • Contoh: toko online kopi yang punya blog edukasi soal roasting, jenis biji, atau review alat seduh.

Kenapa bisa bertahan? Karena blognya bukan cuma ngumpulin traffic, tapi juga jadi senjata buat ningkatin trust dan naikin penjualan. Dari baca artikel → percaya → akhirnya beli produk.

Blog yang Cepat Tenggelam

1. Blog Generalis (Campur Aduk Semua Topik)

  • Contoh: hari ini nulis resep, besok bahas crypto, lusa review HP.

Kenapa tenggelam? Karena pembaca dan mesin pencari bingung: “Blog ini sebenarnya fokus di mana?” Akhirnya kalah saing sama portal besar dengan tim lengkap.

2. Blog Copy-Paste atau 100% Rewrite AI

  • Contoh: artikel spin, hasil tempelan AI tanpa sentuhan gaya pribadi.

Kenapa tenggelam? Karena banjir konten serupa sudah memenuhi internet. Nggak ada nilai unik, jadi mudah ditinggalkan pembaca.

3. Blog Ngejar Keyword Berat

  • Contoh: blog baru langsung target keyword super kompetitif kayak “cara diet cepat” atau “harga iPhone terbaru”.

Kenapa tenggelam? Karena keyword kayak gitu sudah dikuasai situs-situs raksasa. Mustahil buat blog kecil menembusnya.

4. Blog Adsense Hunter

  • Contoh: bikin blog sekadar demi iklan, artikel numpuk tapi hambar, tanpa ciri khas.

Kenapa tenggelam? Karena CPM makin kecil, traffic makin susah, ujungnya capek sendiri tanpa hasil.

5. Blog yang Nggak Bangun Audience

  • Contoh: blog cuma ngandelin Google, tanpa bikin newsletter, komunitas, atau sosial media pendukung.

Kenapa tenggelam? Karena sekali algoritma berubah, traffic bisa langsung anjlok drastis.

Intinya

Blog yang punya nyawa, spesialisasi, dan arah bisnis jelas → masih bisa tumbuh di era AI.

Blog yang serba generik, ikut-ikutan, dan cuma ngejar Adsense → cepat tenggelam.

FAQ seputar Blog di Era AI

Apakah blog masih bisa menghasilkan di era AI?

  • Ya, selama punya ciri khas, pengalaman nyata, atau spesialisasi yang sulit ditiru AI.

Blog niche kecil bisa bersaing dengan portal besar?

  • Bisa banget. Justru niche kecil lebih dipercaya karena mendalam dan fokus.

Apakah masih perlu ngejar Adsense?

  • Boleh, tapi jangan itu aja fokusnya. Blog dengan personal branding atau dukungan bisnis lebih tahan lama.

Apa faktor terbesar yang bikin blog tenggelam?

  • Fokusnya kabur, artikel hambar, dan nggak punya audience setia di luar Google.

Posting Komentar untuk "Jenis Blog yang Masih Bertahan di Era AI dan yang Mudah Tenggelam"